MEMBUAT APPLIKASI PARTITUR NOTASI ANGKA KE AUDIO (Part-1)
* Simbolisasi Nada
Applikasi partitur Notasi Angka sudah selesai kita buat, bagaimana kalau kita lanjut membuat audio pada partitur notasi angka, dari sebuah partitur lagu format txt yang nada nada lagunya akan kita bunyikan dengan 2 buah instrumen, tolong bantu saya dari mana harus kita mulai
Untuk melanjutkan pembuatan audio dari partitur notasi angka menggunakan dua instrumen, kita bisa mulai dengan beberapa langkah berikut:
1. Membaca dan Memproses File Partitur Lagu (Format .txt)
Langkah pertama adalah membaca file teks partitur yang berisi notasi angka. Kita akan parsing file tersebut untuk mendapatkan informasi mengenai nada-nada yang akan dibunyikan.
2. Konversi Notasi Angka ke Nada
Setiap angka di dalam partitur harus dikonversi ke frekuensi nada yang sesuai. Kamu bisa menggunakan library seperti midiutil untuk membuat MIDI dari notasi tersebut atau menggunakan frekuensi langsung untuk menghasilkan suara.
Perlu tentukan skala (misalnya skala diatonis atau kromatis) dan durasi setiap nada.
3. Menggunakan Library Audio
Untuk menghasilkan audio, ada beberapa opsi library Python yang bisa kita gunakan:
pydub: Untuk memutar audio sederhana dan mengelola instrumen (dengan menggunakan file WAV).
midiutil: Jika kamu ingin mengonversi notasi angka menjadi MIDI.
pygame.mixer: Untuk memutar suara langsung dari file notasi atau MIDI.
soundfile + numpy: Jika ingin menghasilkan audio berdasarkan frekuensi sinyal untuk masing-masing nada.
4. Menggunakan Dua Instrumen
Untuk dua instrumen, kita bisa menggunakan dua lapisan (layers) di mana satu lapisan mewakili instrumen pertama (misalnya piano) dan lapisan kedua untuk instrumen kedua (misalnya gitar). Kita bisa menambahkan variasi suara dengan menggunakan sample WAV atau MIDI dari instrumen tersebut.
Instrumen 1 (misalnya, piano): akan mengambil notasi utama.
Instrumen 2 (misalnya, gitar): akan mengambil harmoni atau ritme.
5. Pengaturan Tempo dan Durasi
Setiap notasi dalam lagu memiliki tempo dan durasi. Kamu harus memastikan setiap notasi memiliki panjang yang sesuai dengan tempo yang ditetapkan. Ini bisa diatur menggunakan time.sleep() (untuk sintesis audio manual) atau Note objek dalam MIDI.
6. Pengaturan Output Audio
Setelah mendapatkan konversi nada, kamu bisa menyusun output audio:
Format WAV: Menggunakan pydub atau soundfile untuk menulis output ke format .wav.
Format MIDI: Menggunakan midiutil untuk menyimpan ke format .mid.
Contoh Implementasi Sederhana
Berikut adalah contoh sederhana untuk memulai dari file .txt yang berisi notasi angka, dan menghasilkan suara dengan instrumen:
Contoh Partitur Notasi Angka (file .txt):
3 4 5 6 5 4 3
1 1 2 3 4 4 3
Contoh Kode untuk Membaca File Partitur dan Memainkan Nada
import time
from pydub import AudioSegment
from pydub.playback import play
# Fungsi untuk memetakan notasi angka ke frekuensi atau suara instrumen
def notasi_to_audio(notasi, instrumen_file):
# Mapping sederhana notasi angka ke frekuensi (atau file audio)
notasi_mapping = {
'1': 'C.wav',
'2': 'D.wav',
'3': 'E.wav',
'4': 'F.wav',
'5': 'G.wav',
'6': 'A.wav',
'7': 'B.wav'
}
# Baca suara dari file instrumen yang sesuai
if notasi in notasi_mapping:
sound = AudioSegment.from_file(instrumen_file + notasi_mapping[notasi])
return sound
return None
# Membaca partitur dari file teks
def baca_partitur(file_partitur):
with open(file_partitur, 'r') as f:
lines = f.readlines()
return [line.strip().split() for line in lines]
# Fungsi untuk memainkan notasi
def main():
partitur = baca_partitur('partitur_lagu.txt')
for baris in partitur:
for notasi in baris:
# Instrumen 1 (misalnya piano)
suara_instrumen1 = notasi_to_audio(notasi, 'instrumen1/')
if suara_instrumen1:
play(suara_instrumen1)
# Instrumen 2 (misalnya gitar)
suara_instrumen2 = notasi_to_audio(notasi, 'instrumen2/')
if suara_instrumen2:
play(suara_instrumen2)
time.sleep(0.5) # Durasi antara nada
if __name__ == "__main__":
main()
Penjelasan:
1. Baca Partitur: Kode membaca partitur lagu dari file teks yang dipisahkan oleh spasi.
2. Mapping Notasi ke Audio: Menggunakan pydub untuk mengambil file WAV instrumen sesuai dengan notasi.
3. Mainkan Dua Instrumen: Kode memainkan suara dari dua instrumen yang berbeda secara berurutan.
4. Pengaturan Durasi: Durasi antar nada diatur menggunakan time.sleep().
Langkah Selanjutnya:
Kamu bisa memperluas aplikasi dengan menambahkan kontrol tempo, volume, atau harmoni lebih lanjut.
Mempertimbangkan menyimpan hasil dalam file .wav atau .mid untuk memudahkan distribusi.
Memilih atau membuat file instrumen yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan hasil suara.
Bagaimana menurutmu?
Baik, notasi_mapping pada fungsi notasi_to_audio() itu hanya berisikan 7 buah sampel nada, maunya kita sampel nada sebagai notasi_mapping harus ada sekitar 4 oktaf lebih yaitu dimulai dari nada A oktaf rendah dua hingga nada C oktaf tinggi tiga, jadi keseluruhan ada 31 biah nada.. Kemudian sebagai contoh partitur notasi angka lagu ada dengan judul lagu Indonesia Raya pada file "Indonesia Raya.txt" direktori di folder /storage/emulated/0/proyekku/Panotan/
Selanjutnya 31 sampel nada tersebut harus kita buat ataukah sudah ada tersedia di library musik, dan 31 file file sampel nada harus kita letakkan di direktori atau di folder mana?, dan bagaimana membunyikan lagu notasi angka "Indonesia Raya" tersebut
Baik, jika kita ingin membuat aplikasi yang memainkan lagu "Indonesia Raya" menggunakan notasi angka dengan rentang 4 oktaf (dari nada A oktaf rendah dua hingga nada C oktaf tinggi tiga), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan disusun.
1. Notasi dan Pemetaan Nada 4 Oktaf
Kita membutuhkan 31 sampel nada yang mencakup nada-nada dari rentang yang kamu sebutkan. Rentang tersebut adalah sebagai berikut:
Oktaf rendah dua: A2, B2
Oktaf rendah satu: C3, D3, E3, F3, G3, A3, B3
Oktaf nol: C4, D4, E4, F4, G4, A4, B4
Oktaf satu: C5, D5, E5, F5, G5, A5, B5
Oktaf dua: C6, D6, E6, F6, G6, A6, B6
Oktaf tiga: C7
Notasi angka seringkali dihubungkan dengan nada diatonis (do-re-mi). Namun, karena kita menggunakan notasi 4 oktaf, kita akan perlu memperluas pemetaan ini.
Pemetaan sederhana notasi angka ke notasi musik adalah sebagai berikut:
1 → Do
2 → Re
3 → Mi
4 → Fa
5 → Sol
6 → La
7 → Si
Kita perlu mengidentifikasi di oktaf mana notasi tersebut berada. Misalnya, jika notasi angka 1 (Do) ada di oktaf pertama, kita artikan sebagai C4.
2. Sumber Sampel Nada
Ada dua opsi untuk mendapatkan 31 sampel nada:
Opsi 1: Menggunakan Sampel dari Internet
Banyak situs web atau pustaka open-source menyediakan file audio (WAV atau MP3) untuk masing-masing nada dari beragam instrumen, seperti piano, gitar, dll. Contohnya, pustaka seperti "The University of Iowa Musical Instrument Samples" menyediakan suara nada per instrumen yang bisa diunduh.
Opsi 2: Membuat Sampel Sendiri
Kamu bisa merekam suara instrumen sendiri atau menggunakan software musik seperti Audacity atau LMMS untuk membuat setiap nada yang diperlukan. Simpan setiap file dengan format yang mudah dibaca oleh pydub, seperti .wav atau .mp3.
3. Struktur Direktori untuk Menyimpan Sampel Nada
Disarankan untuk membuat folder terpisah untuk setiap instrumen dan menyimpan 31 file sampel nada tersebut di dalamnya. Contoh struktur direktori:
/storage/emulated/0/proyekku/Panotan/sampel_piano/
A2.wav
B2.wav
C3.wav
D3.wav
...
C7.wav
Dalam hal ini, kita akan menggunakan sampel piano sebagai contoh.
4. Pembacaan File Partitur Lagu
File teks "Indonesia Raya.txt" berisi notasi angka. Misalnya, partitur mungkin terlihat seperti ini:
5 5 6 5 1 2 2 1
3 3 5 5 6 7 1
Kita perlu membaca file ini dan mengonversi notasi angka ke nada yang sesuai dengan pemetaan 4 oktaf.
5. Kode Contoh untuk Membunyikan Lagu
Berikut adalah contoh kode yang telah disesuaikan untuk menangani 31 notasi nada dan memainkan lagu "Indonesia Raya":
import time
from pydub import AudioSegment
from pydub.playback import play
# Fungsi untuk memetakan notasi angka ke frekuensi atau suara instrumen
def notasi_to_audio(notasi, oktaf, instrumen_file):
# Pemetaan notasi angka dengan 4 oktaf lebih (31 nada)
notasi_mapping = {
'1': {2: 'C3.wav', 3: 'C4.wav', 4: 'C5.wav', 5: 'C6.wav'},
'2': {2: 'D3.wav', 3: 'D4.wav', 4: 'D5.wav', 5: 'D6.wav'},
'3': {2: 'E3.wav', 3: 'E4.wav', 4: 'E5.wav', 5: 'E6.wav'},
'4': {2: 'F3.wav', 3: 'F4.wav', 4: 'F5.wav', 5: 'F6.wav'},
'5': {2: 'G3.wav', 3: 'G4.wav', 4: 'G5.wav', 5: 'G6.wav'},
'6': {2: 'A2.wav', 3: 'A3.wav', 4: 'A4.wav', 5: 'A5.wav'},
'7': {2: 'B2.wav', 3: 'B3.wav', 4: 'B4.wav', 5: 'B5.wav'}
}
# Ambil file WAV berdasarkan notasi dan oktaf
if notasi in notasi_mapping and oktaf in notasi_mapping[notasi]:
sound_file = instrumen_file + notasi_mapping[notasi][oktaf]
return AudioSegment.from_file(sound_file)
return None
# Membaca partitur dari file teks
def baca_partitur(file_partitur):
with open(file_partitur, 'r') as f:
lines = f.readlines()
return [line.strip().split() for line in lines]
# Fungsi untuk menentukan oktaf berdasarkan notasi (bisa diatur sesuai kebutuhan)
def tentukan_oktaf(notasi):
# Misalnya notasi angka rendah pakai oktaf 3 dan tinggi pakai oktaf 4 atau 5
if notasi in ['1', '2', '3']:
return 3 # Oktaf rendah
else:
return 4 # Oktaf tinggi
# Fungsi untuk memainkan notasi
def main():
partitur = baca_partitur('/storage/emulated/0/proyekku/Panotan/Indonesia Raya.txt')
for baris in partitur:
for notasi in baris:
oktaf = tentukan_oktaf(notasi)
# Instrumen 1 (misalnya piano)
suara_instrumen1 = notasi_to_audio(notasi, oktaf, '/storage/emulated/0/proyekku/Panotan/sampel_piano/')
if suara_instrumen1:
play(suara_instrumen1)
time.sleep(0.5) # Durasi antar nada
if __name__ == "__main__":
main()
Penjelasan:
1. Pemetaan Nada: Kita menggunakan notasi_mapping untuk memetakan setiap notasi angka ke file audio sesuai oktaf yang dipilih.
2. Pembacaan Partitur: Kode membaca partitur lagu dari file teks "Indonesia Raya.txt".
3. Penentuan Oktaf: tentukan_oktaf() bisa disesuaikan lebih lanjut, tergantung pada rentang oktaf yang diinginkan untuk setiap notasi angka.
4. Suara dari File WAV: Kita mengambil file suara dari folder sampel_piano untuk masing-masing nada dan membunyikannya menggunakan pydub.
5. Pengaturan Durasi: Durasi antar nada bisa disesuaikan dengan time.sleep().
6. Langkah Selanjutnya:
Pastikan File Sampel Tersedia: Unduh atau buat file sampel nada dan letakkan di direktori yang sesuai (/storage/emulated/0/proyekku/Panotan/sampel_piano/).
Sesuaikan Pemetaan Notasi: Jika perlu, sesuaikan pemetaan notasi dan oktaf pada fungsi tentukan_oktaf().
Uji dengan Partitur: Jalankan kode untuk memutar partitur "Indonesia Raya".
Apakah langkah-langkah ini sesuai dengan yang kamu harapkan, atau ada yang perlu disesuaikan lagi?
Tolong berikan 31 buah frekwensi nada nada mulai dari nada A2 (nada A oktaf rendah dua) hingga nada C7 (nada C oktaf tinggi tiga) beserta nada kromatisnya (jarak 1/2 laras antar nada) menurut standar Internasional. Kemudian bagaimana cara kita mwngkonversi simbol notasi angka dan simbol musik lainnya dalam bentuk format apa agar bisa lebih fleksibel dan mudah dibunyikan
Berikut adalah daftar 31 frekuensi nada mulai dari A2 (A oktaf rendah dua) hingga C7 (C oktaf tinggi tiga), termasuk nada-nada kromatis (setiap interval setengah nada atau semitone) menurut standar A440Hz (yaitu standar tuning yang menggunakan A4 sebagai 440Hz).
1. Daftar Frekuensi Nada dengan Interval 1/2 Laras (Kromatis)
2. Mengonversi Notasi Angka dan Simbol Musik ke Format Fleksibel
Untuk memudahkan pembunyian notasi angka dan simbol musik lainnya, kita bisa menggunakan beberapa pendekatan berikut:
a. Menggunakan Format MIDI
MIDI (Musical Instrument Digital Interface) adalah format yang sangat fleksibel untuk musik digital. MIDI tidak menyimpan data audio secara langsung, melainkan menyimpan instruksi untuk menghasilkan suara tertentu (seperti nada dan durasi).
Keunggulan MIDI: File MIDI sangat ringan dan memungkinkan untuk mengubah instrumen atau tempo secara dinamis.
Mengonversi Notasi Angka ke MIDI:
Notasi angka (1 hingga 7) bisa dipetakan ke not angka MIDI standar (Middle C = 60) dengan penyesuaian oktaf.
Nada kromatis bisa dimasukkan dengan mengatur pitch dari setiap not sesuai dengan tabel frekuensi di atas.
Contoh: Notasi "5" (Sol) di oktaf tengah bisa dipetakan ke G4 (note number 67 dalam MIDI).
Untuk membuat file MIDI dari notasi angka, kamu bisa menggunakan pustaka Python seperti mido atau pretty_midi.
b. Menggunakan Format MusicXML
MusicXML adalah format standar untuk notasi musik yang digunakan oleh berbagai software musik seperti MuseScore, Finale, dan Sibelius. Ini adalah format yang terbaca secara luas oleh banyak aplikasi, sehingga fleksibel untuk berbagi dan mengedit partitur.
Keunggulan MusicXML: Dapat menangani simbol musik, lirik, dinamika, dan elemen lain dalam notasi musik yang kompleks.
Cara Mengonversi: Kamu bisa menggunakan aplikasi seperti MuseScore untuk menulis notasi angka dan mengekspor file dalam format MusicXML. Untuk aplikasi Python, kamu bisa memanfaatkan music21 untuk bekerja dengan file MusicXML secara programatik.
c. Menggunakan Format ABC Notation
ABC notation adalah format teks sederhana untuk merepresentasikan musik. File ABC notation sangat ringan, mudah dibaca manusia, dan bisa diubah menjadi partitur menggunakan aplikasi seperti abc2midi.
Contoh Notasi ABC:
X: 1
T: Indonesia Raya
M: 4/4
K: C
G4 E4 D4 C4 | G4 E4 D4 C4 |
d. Menggunakan Pustaka Python untuk Membunyikan Notasi
Pydub: Kamu bisa membuat pemetaan notasi angka ke file audio dengan pustaka pydub (seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya), tetapi ini lebih cocok untuk format berbasis audio.
Pyo: Untuk keperluan synthesis atau pembangkitan suara berbasis frekuensi (seperti tabel frekuensi di atas), kamu bisa menggunakan pustaka Pyo atau SoundSynth.
e. Menggunakan Format JSON atau YAML
Kamu juga bisa mengonversi partitur ke dalam format JSON atau YAML agar fleksibel untuk penggunaan di dalam aplikasi atau API. Dalam format ini, kamu bisa menyimpan simbol notasi angka bersama durasi, oktaf, dan informasi lainnya.
Contoh JSON untuk Simbol Notasi Angka:
{
"judul": "Indonesia Raya",
"tempo": 120,
"nada": [
{"notasi": "5", "oktaf": 4, "durasi": "quarter"},
{"notasi": "6", "oktaf": 4, "durasi": "quarter"},
{"notasi": "5", "oktaf": 4, "durasi": "quarter"},
{"notasi": "1", "oktaf": 5, "durasi": "whole"}
]
}
3. Langkah Selanjutnya untuk Membunyikan Notasi Angka
Pilih format: Tentukan format mana yang paling sesuai dengan aplikasi yang ingin kamu buat (MIDI, ABC notation, MusicXML, JSON).
Konversi: Buat fungsi yang bisa mengonversi notasi angka (1-7) beserta tanda kromatis (sharp, flat) ke dalam format yang dipilih.
Pemutaran: Gunakan pustaka audio (seperti pydub untuk audio atau mido untuk MIDI) untuk memainkan lagu berdasarkan notasi angka yang dikonversi.
Jika kita menginginkan pendekatan yang lebih spesifik, seperti menggunakan MIDI atau pustaka Python tertentu, saya bisa bantu buatkan contoh kodenya. Apakah ada preferensi tertentu dari format atau metode yang akan dipilih?
𝕗𝕚𝕝𝕖-𝕗𝕚𝕝𝕖 𝕤𝕒𝕞𝕡𝕖𝕝 𝕟𝕒𝕕𝕒 𝕕𝕒𝕝𝕒𝕞 𝕗𝕠𝕝𝕕𝕖𝕣 𝕤𝕒𝕞𝕡𝕖𝕝_𝕟𝕒𝕕𝕒 𝕥𝕖𝕝𝕒𝕙 𝕤𝕒𝕪𝕒 𝕝𝕖𝕥𝕒𝕜𝕜𝕒𝕟 𝕡𝕒𝕕𝕒 𝕗𝕠𝕝𝕕𝕖𝕣 /𝕤𝕥𝕠𝕣𝕒𝕘𝕖/𝕖𝕞𝕦𝕝𝕒𝕥𝕖𝕕/0/𝕡𝕣𝕠𝕪𝕖𝕜𝕜𝕦/ℙ𝕒𝕟𝕠𝕥𝕒𝕟𝕂𝕖𝔸𝕦𝕕𝕚𝕠/𝕤𝕒𝕞𝕡𝕖𝕝_𝕟𝕒𝕕𝕒/
𝕁𝕦𝕘𝕒 𝔽𝕚𝕝𝕖 𝕡𝕒𝕣𝕥𝕚𝕥𝕦𝕣 𝕟𝕠𝕥𝕒𝕤𝕚 𝕒𝕟𝕘𝕜𝕒: "𝕀𝕟𝕕𝕠𝕟𝕖𝕤𝕚𝕒 ℝ𝕒𝕪𝕒.𝕥𝕩𝕥" 𝕕𝕒𝕟 𝕜𝕠𝕕𝕖 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕓𝕒𝕣𝕦 𝕜𝕒𝕞𝕦 𝕓𝕖𝕣i 𝕥𝕖𝕣𝕤𝕖𝕓𝕦𝕥 saya beri 𝕟𝕒𝕞𝕒 𝕗𝕚𝕝𝕖𝕟𝕪𝕒: 𝕡𝕒𝕟𝕠𝕥𝕒𝕟_𝕜𝕖_𝕒𝕦𝕕𝕚𝕠.𝕡𝕪 𝕥𝕖𝕝𝕒𝕙 𝕤𝕒𝕪𝕒 𝕝𝕖𝕥𝕒𝕜𝕜𝕒𝕟 𝕕𝕚 𝕗𝕠𝕝𝕕𝕖𝕣 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕤𝕒𝕞𝕒 𝕤𝕖𝕙𝕚𝕟𝕘𝕘𝕒 𝕤𝕖𝕛𝕒𝕛𝕒𝕣 𝕕𝕖𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕗𝕠𝕝𝕕𝕖𝕣 𝕕𝕒𝕣𝕚 𝕗𝕚𝕝𝕖 𝕗𝕚𝕝𝕖 𝕤𝕒𝕞𝕡𝕖𝕝 𝕟𝕒𝕕𝕒.
Baik, jika kamu telah menempatkan file seperti yang disebutkan, kita bisa melanjutkan pengembangan kode untuk mengonversi notasi angka menjadi audio menggunakan file-file sampel nada yang kamu letakkan. Langkah-langkah utama yang bisa dilakukan adalah:
1. Membaca file partitur notasi angka "Indonesia Raya.txt": File ini harus di-parse untuk mengambil notasi angka yang digunakan.
2. Pemetaan notasi angka ke frekuensi nada atau sampel audio: Notasi angka tersebut harus dipetakan ke file-file audio dari sampel nada yang ada di folder sampel_nada.
3. Menggabungkan sampel audio: Setelah notasi dipetakan ke audio, kamu bisa menggunakan Python library seperti pydub untuk menggabungkan file audio yang sesuai dengan urutan notasi.
4. Memutar atau menyimpan hasil audio: Setelah semua nada digabungkan, hasilnya dapat disimpan sebagai file audio yang bisa diputar.
Berikut adalah langkah awal untuk kode dalam Python yang bisa membaca file partitur notasi angka dan mencocokkannya dengan file audio sampel:
import os
from pydub import AudioSegment
# Folder tempat file sampel nada berada
folder_nada = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/'
# Membaca file notasi angka "Indonesia Raya.txt"
def baca_partitur(file_path):
with open(file_path, 'r') as file:
notasi = file.read().splitlines()
return notasi
# Memetakan notasi angka ke file audio
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
audio_segments = []
for simbol in notasi:
# Tentukan file audio yang sesuai dengan notasi (misal '1' -> 'A2.mp3', '2' -> 'B2.mp3', dst.)
if simbol == '1':
file_nada = 'A2.mp3'
elif simbol == '2':
file_nada = 'B2.mp3'
# Tambahkan logika pemetaan lainnya...
# Gabungkan audio
path_nada = os.path.join(folder_nada, file_nada)
if os.path.exists(path_nada):
audio_segment = AudioSegment.from_mp3(path_nada)
audio_segments.append(audio_segment)
else:
print(f"File nada untuk {simbol} tidak ditemukan!")
# Menggabungkan semua segmen audio menjadi satu
hasil_audio = sum(audio_segments)
return hasil_audio
# Fungsi utama untuk konversi notasi angka menjadi audio
def konversi_notasi_ke_audio(file_partitur):
notasi = baca_partitur(file_partitur)
hasil_audio = petakan_notasi_ke_audio(notasi)
# Simpan hasil sebagai file audio
hasil_audio.export('output_indonesia_raya.mp3', format='mp3')
print("Konversi selesai, file output_indonesia_raya.mp3 berhasil disimpan.")
# Jalankan konversi
file_partitur = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/Indonesia Raya.txt'
konversi_notasi_ke_audio(file_partitur)
Penjelasan Kode:
1. baca_partitur(): Membaca isi file teks yang berisi notasi angka.
2. petakan_notasi_ke_audio(): Mencocokkan setiap simbol notasi angka dengan file audio yang sesuai dari folder sampel_nada.
3. konversi_notasi_ke_audio(): Proses utama untuk melakukan konversi dari notasi angka menjadi file audio. Hasil akhir disimpan sebagai output_indonesia_raya.mp3.
Catatan:
Pastikan file audio di folder sampel_nada sesuai dengan frekuensi nada yang kamu inginkan.
Kamu perlu melengkapi logika pemetaan notasi angka ke nama file audio di bagian petakan_notasi_ke_audio.
Silakan coba kode di atas, dan kita bisa lanjutkan untuk memperbaiki atau menambah fitur jika ada kendala!
Apa arti dari penulisan kode berikut:
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
audio_segments = []
for simbol in notasi:
# Tentukan file audio yang sesuai dengan notasi (misal '1' -> 'A2.mp3', '2' -> 'B2.mp3', dst.)
if simbol == '1':
file_nada = 'piano_A2.wav''
elif simbol == '2':
file_nada = 'piano_B2.wav'
Penulisan kode berikut merupakan bagian dari fungsi petakan_notasi_ke_audio() yang bertujuan untuk mencocokkan simbol notasi angka (misalnya 1, 2, 3, dll.) dengan file audio tertentu yang berisi sampel nada instrumen, dalam hal ini piano.
Mari kita bahas lebih rinci:
Penjelasan Kode:
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
audio_segments = [] # Membuat list kosong untuk menyimpan segmen audio
for simbol in notasi: # Mengulang setiap simbol di dalam partitur notasi angka
# Menentukan file audio yang sesuai dengan notasi angka
if simbol == '1': # Jika simbol notasi adalah '1'
file_nada = 'piano_A2.wav' # Cocokkan dengan file 'piano_A2.wav'
elif simbol == '2': # Jika simbol notasi adalah '2'
file_nada = 'piano_B2.wav' # Cocokkan dengan file 'piano_B2.wav'
# Tambahkan pemetaan untuk simbol lainnya...
Penjelasan Detail:
1. def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
Mendefinisikan fungsi dengan nama petakan_notasi_ke_audio. Fungsi ini menerima satu parameter notasi, yang diharapkan berisi daftar notasi angka dari partitur.
2. audio_segments = []
Membuat list kosong bernama audio_segments yang akan digunakan untuk menyimpan segmen-segmen audio yang sesuai dengan notasi angka.
3. for simbol in notasi:
Loop (pengulangan) ini akan memeriksa setiap simbol yang ada di dalam notasi. Simbol ini adalah elemen dari notasi angka, misalnya '1', '2', '3', dan seterusnya.
4. Blok if dan elif:
Pada bagian ini, program memeriksa simbol yang ada dalam notasi.
Jika simbol adalah '1', maka variabel file_nada akan diisi dengan nama file audio 'piano_A2.wav'. File ini adalah sampel suara dari nada piano A2 (A pada oktaf kedua).
Jika simbol adalah '2', variabel file_nada akan diisi dengan nama file audio 'piano_B2.wav'. File ini adalah sampel suara dari nada piano B2 (B pada oktaf kedua).
Logika ini bisa dilanjutkan untuk mencocokkan simbol notasi angka lainnya (misalnya '3' dengan 'C3.wav', dan seterusnya).
Inti Logika:
Kode ini bertugas memetakan setiap simbol notasi angka ke file audio sampel nada yang tepat. Setiap simbol mewakili sebuah nada yang sesuai, dan fungsi ini akan menentukan file audio mana yang akan digunakan untuk membunyikan notasi tersebut.
Pengembangan:
Kamu bisa melanjutkan penulisan kode elif untuk simbol lainnya, misalnya:
elif simbol == '3':
file_nada = 'piano_C3.wav'
elif simbol == '4':
file_nada = 'piano_D3.wav'
# Dan seterusnya hingga semua notasi terpetakan
Setelah semua simbol dipetakan ke file audio yang benar, segmen-segmen audio tersebut akan digabungkan dan diputar atau disimpan menjadi satu file audio utuh.
Bagaimana kita membuat simbol nada rendah dan nada tinggi, misalnya nada A3 untuk memakai simbol nada 6 rendah satu oktaf, nads C5 memakai simbol nada 1 tinggi satu oktaf
Untuk membuat representasi simbol nada rendah dan simbol nada tinggi dalam notasi angka, kita dapat menggunakan tanda-tanda tertentu untuk menunjukkan bahwa nada tersebut berada pada oktaf lebih rendah atau lebih tinggi dari oktaf dasar. Biasanya, dalam sistem notasi angka, angka dasar digunakan untuk mewakili notasi dari oktaf tengah, sementara simbol tambahan seperti titik di atas atau di bawah angka digunakan untuk menunjukkan perubahan oktaf.
Simbol dan Konvensi yang Digunakan:
1. Nada rendah (satu oktaf lebih rendah):
Biasanya, tanda titik di bawah angka digunakan untuk menunjukkan bahwa notasi tersebut berada satu oktaf lebih rendah.
Misalnya:
Nada 6. untuk mewakili A3 (satu oktaf lebih rendah dari A4).
Nada 1. untuk mewakili C4 (satu oktaf lebih rendah dari C5).
2. Nada tinggi (satu oktaf lebih tinggi):
Tanda titik di atas angka digunakan untuk menunjukkan bahwa notasi tersebut berada satu oktaf lebih tinggi.
Misalnya:
Nada 1' untuk mewakili C5 (satu oktaf lebih tinggi dari C4).
Nada 2' untuk mewakili D5.
Contoh Simbolisasi:
Angka dasar tanpa titik menunjukkan nada di oktaf tengah (biasanya oktaf ke-4, C4 hingga B4):
1 untuk C4 (nada dasar).
2 untuk D4.
6 untuk A4.
Angka dengan titik di bawah (satu oktaf lebih rendah):
6. untuk A3 (satu oktaf lebih rendah dari A4).
2. untuk D3.
Angka dengan titik di atas (satu oktaf lebih tinggi):
1' untuk C5 (satu oktaf lebih tinggi dari C4).
6' untuk A5.
Implementasi dalam Program:
Untuk menerapkan simbolisasi ini dalam kode yang mengkonversi notasi angka menjadi audio, kita perlu menentukan logika untuk membaca titik atas atau bawah dan kemudian mencocokkannya dengan frekuensi atau file audio yang sesuai. Misalnya, dalam Python, kita bisa menambahkan logika untuk menangani simbol nada rendah dan tinggi.
Contoh Implementasi Kode:
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
audio_segments = []
for simbol in notasi:
if simbol == '1':
file_nada = 'piano_C4.wav' # Nada C4 (1 di oktaf tengah)
elif simbol == '1.':
file_nada = 'piano_C3.wav' # Nada C3 (1 rendah satu oktaf)
elif simbol == '1\'':
file_nada = 'piano_C5.wav' # Nada C5 (1 tinggi satu oktaf)
elif simbol == '6':
file_nada = 'piano_A4.wav' # Nada A4 (6 di oktaf tengah)
elif simbol == '6.':
file_nada = 'piano_A3.wav' # Nada A3 (6 rendah satu oktaf)
elif simbol == '6\'':
file_nada = 'piano_A5.wav' # Nada A5 (6 tinggi satu oktaf)
# Tambahkan pemetaan untuk simbol lainnya
audio_segments.append(file_nada)
return audio_segments # Mengembalikan daftar file audio yang terpetakan
Penjelasan:
Simbol 1. untuk nada rendah C3.
Simbol 1' untuk nada tinggi C5.
Simbol 6. untuk nada rendah A3.
Simbol 6' untuk nada tinggi A5.
Pengembangan Simbol Notasi:
1. Simbol Titik Di Bawah (.):
Untuk menunjukkan nada satu oktaf lebih rendah dari angka normal.
2. Simbol Titik Di Atas ('):
Untuk menunjukkan nada satu oktaf lebih tinggi.
Dengan konvensi ini, kita dapat mengimplementasikan fleksibilitas yang lebih besar pada notasi angka dan memudahkan pengguna dalam membunyikan nada-nada dalam berbagai oktaf.
Bagaimana kalau simbolisasi nada kita modifikasi lebih bagus yang seperti berikut:
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
audio_segments = []
for simbol in notasi:
if simbol == '1' or '10':
file_nada = 'piano_C4.wav' # Nada C4 (1 di oktaf tengah)
elif simbol == '1.' or '1-1':
file_nada = 'piano_C3.wav' # Nada C3 (1 rendah satu oktaf)
elif simbol == '1\'' or '11':
file_nada = 'piano_C5.wav' # Nada C5 (1 tinggi satu oktaf)
elif simbol == '6' or '60':
file_nada = 'piano_A4.wav' # Nada A4 (6 di oktaf tengah)
elif simbol == '6.' or '6-1':
file_nada = 'piano_A3.wav' # Nada A3 (6 rendah satu oktaf)
elif simbol == '6\'' or '61':
file_nada = 'piano_A5.wav' # Nada A5 (6 tinggi satu oktaf)
# Tambahkan pemetaan untuk simbol lainnya
audio_segments.append(file_nada)
return audio_segments # Mengembalikan daftar file audio yang terpetakan
Pada kode yang telah Anda modifikasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar logika bekerja dengan baik. Dalam penulisan Python, operator or tidak berfungsi seperti yang Anda harapkan dalam kondisi saat ini. Kondisi if simbol == '1' or '10' akan selalu mengembalikan True karena '10' merupakan string yang secara implisit dianggap sebagai nilai True. Untuk memastikan kondisi yang benar, Anda perlu menggunakan ekspresi lengkap seperti if simbol == '1' or simbol == '10'.
Berikut adalah perbaikan pada kode:
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
audio_segments = []
for simbol in notasi:
if simbol == '1' or simbol == '10':
file_nada = 'piano_C4.wav' # Nada C4 (1 di oktaf tengah)
elif simbol == '1.' or simbol == '1-1':
file_nada = 'piano_C3.wav' # Nada C3 (1 rendah satu oktaf)
elif simbol == '1\'' or simbol == '11':
file_nada = 'piano_C5.wav' # Nada C5 (1 tinggi satu oktaf)
elif simbol == '6' or simbol == '60':
file_nada = 'piano_A4.wav' # Nada A4 (6 di oktaf tengah)
elif simbol == '6.' or simbol == '6-1':
file_nada = 'piano_A3.wav' # Nada A3 (6 rendah satu oktaf)
elif simbol == '6\'' or simbol == '61':
file_nada = 'piano_A5.wav' # Nada A5 (6 tinggi satu oktaf)
# Tambahkan pemetaan untuk simbol lainnya
audio_segments.append(file_nada)
return audio_segments # Mengembalikan daftar file audio yang terpetakan
Penjelasan Perbaikan:
1. Kondisi if diperbaiki: Pada setiap pernyataan if, digunakan ekspresi simbol == 'nilai' secara lengkap untuk setiap kemungkinan simbol.
2. Penambahan Simbol:
Simbol 10 mewakili nada C4 dalam oktaf tengah.
Simbol 1-1 mewakili nada C3 (rendah satu oktaf).
Simbol 11 mewakili nada C5 (tinggi satu oktaf).
Simbol 60 mewakili nada A4.
Simbol 6-1 mewakili nada A3 (rendah satu oktaf).
Simbol 61 mewakili nada A5 (tinggi satu oktaf).
Dengan perubahan ini, setiap simbol yang Anda gunakan (1, 10, 1., 1-1, 1', 11, dll.) akan dipetakan ke file audio yang sesuai.
Alternatif (Menggunakan Dictionary):
Anda juga bisa mempertimbangkan menggunakan dictionary untuk menyederhanakan pemetaan simbol ke file audio. Ini akan membuat kode lebih bersih dan mudah di-maintain.
Contoh implementasi menggunakan dictionary:
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol ke file audio
peta_nada = {
'1': 'piano_C4.wav',
'10': 'piano_C4.wav',
'1.': 'piano_C3.wav',
'1-1': 'piano_C3.wav',
'1\'': 'piano_C5.wav',
'11': 'piano_C5.wav',
'6': 'piano_A4.wav',
'60': 'piano_A4.wav',
'6.': 'piano_A3.wav',
'6-1': 'piano_A3.wav',
'6\'': 'piano_A5.wav',
'61': 'piano_A5.wav'
}
audio_segments = []
for simbol in notasi:
if simbol in peta_nada:
file_nada = peta_nada[simbol]
audio_segments.append(file_nada)
return audio_segments # Mengembalikan daftar file audio yang terpetakan
Manfaat Penggunaan Dictionary:
Mempermudah penambahan atau perubahan pada simbol dan file audio tanpa menambah banyak baris kode.
Meningkatkan keterbacaan kode.
Simbolisasi nada baik nada rendah yang menggunakan tanda titik di bawah angka nada, maupun nada tinggi yang menggunakan tanda titik di atad angka nada, maupun simbol musik lainnya bukan menggunakan tombol keyboard tapi menggunakan simbol notasi angka yang telah dibuat dengan kode berikut ini:
import tkinter as tk
from tkinter import Menu, filedialog, simpledialog, messagebox, Frame, Label, Entry, Button
import os
from pydub import AudioSegment
import time
from pydub import AudioSegment
from pydub.playback import play
# Setup UI
root = tk.Tk()
root.geometry("690x1390")
root.title("Partitur Notasi Angka Ke Audio")
# Membuat canvas untuk konten partitur
output_text_canvas = tk.Canvas(root, width=800, height=600)
output_text_canvas.pack(side=tk.LEFT, fill=tk.BOTH, expand=True)
# Membuat frame untuk konten di dalam canvas
output_frame = tk.Frame(output_text_canvas)
output_text_canvas.create_window((0, 0), window=output_frame, anchor="nw")
# Pastikan output_text_canvas didefinisikan sebelum diakses
output_text_canvas = tk.Canvas(output_frame)
partitur_frame = Frame(root)
partitur_frame.pack(padx=10, pady=10, fill="both", expand=True)
# Fungsi untuk memasukkan simbol notasi yang dipilih ke partitur
def insert_symbol(symbol):
output_text.insert(tk.INSERT, symbol)
# Simbol notasi yang akan digunakan (tambahkan nada panjang satu, dua, dan tiga ketuk)
symbol_options = [
"•", "••", "•••", "\u007C", "\u20E6", ":||", "/", "\\", "'",
"0", "♯", "♭", "\u2323", "\u0305", "\u0818", "\u07EB", "\u135E", "\u135F", "\u135D", "\u1A18", "\u0324", "\u1CDF", "\u266D", "\u203F", "\u3022", "\u2503", "\u2595", "\u0821", "\u2191", "\u2193" # Nada panjang satu, dua, dan tiga ketuk
]
# Membuat kotak untuk tombol simbol notasi
symbol_frame = tk.Frame(output_frame)
symbol_frame.grid(row=0, column=0, pady=5, sticky= "w")
# Label instruksi simbol
symbol_label = tk.Label(symbol_frame, text="Simbol Notasi Angka:")
symbol_label.grid(row=0, column=1, columnspan=6, pady=(0, 5))
# Loop untuk membuat tombol untuk setiap simbol
for i, symbol in enumerate(symbol_options):
button = tk.Button(symbol_frame, text=symbol, width=2, command=lambda s=symbol: insert_symbol(s))
button.grid(row=1 + i // 10, column=i % 10, padx=5, pady=5)
# Label instruksi di atas output_text
instruksi_label = tk.Label(output_frame, fg="tomato", text="Partitur Notasi Angka (Edit di bawah sini):")
instruksi_label.grid(row=5, column=0, padx=5, pady=5)
# Membuat Text Widget untuk output
output_text = tk.Text(output_frame, wrap=tk.WORD, undo=True, width=80, height=50, font=("Courier", 10))
output_text.grid(row=6, column=0, columnspan=3, padx=10, pady=10)
root.mainloop()
Bagaimana cara kita menggunakan atau mengambil simbol notasi angka tersebut untuk membuat peta_nada pada fungsi petakan_notasi_ke_audio(notasi)
Untuk menggunakan simbol notasi angka yang telah Anda buat di kode GUI tkinter sebagai peta notasi dalam fungsi petakan_notasi_ke_audio(notasi), langkah pertama adalah memastikan bahwa simbol notasi tersebut dipetakan ke file audio tertentu dalam bentuk peta (dictionary). Setiap simbol akan memiliki representasi nada tertentu, yang kemudian akan dihubungkan dengan file audio yang sesuai.
Berikut adalah langkah-langkah dan contoh implementasinya:
1. Membuat Peta Simbol ke Nada
Anda harus menentukan terlebih dahulu bagaimana simbol notasi angka tersebut akan dipetakan ke file audio (misalnya, file .wav yang berisi nada piano atau instrumen lainnya). Misalnya, jika • adalah simbol notasi untuk nada rendah, maka Anda akan memetakannya ke file audio yang sesuai.
2. Memodifikasi Fungsi petakan_notasi_ke_audio
Anda perlu membuat fungsi petakan_notasi_ke_audio yang menerima notasi dari pengguna (yang bisa berupa simbol notasi angka yang dimasukkan melalui GUI), dan memetakan setiap simbol tersebut ke file audio yang sesuai.
Contoh Implementasi:
Langkah 1: Definisikan Peta Notasi Angka ke File Audio
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol notasi angka ke file audio
peta_nada = {
"•": "audio_low.wav", # Simbol nada rendah
"••": "audio_middle.wav", # Simbol nada menengah
"•••": "audio_high.wav", # Simbol nada tinggi
"\u007C": "audio_pause.wav", # Simbol jeda (misalnya '|')
# Tambahkan simbol lainnya dengan file audio yang sesuai
"0": "piano_C4.wav", # Simbol '0' untuk nada C4
"♯": "piano_Csharp.wav", # Simbol '#' untuk nada C# (sharp)
"♭": "piano_Dflat.wav", # Simbol '♭' untuk nada Db (flat)
# ... dan seterusnya, sesuai kebutuhan Anda
}
audio_segments = []
for simbol in notasi:
if simbol in peta_nada:
file_nada = peta_nada[simbol]
audio_segments.append(file_nada)
return audio_segments # Mengembalikan daftar file audio yang terpetakan
Langkah 2: Menghubungkan GUI dengan Peta Nada
Di dalam fungsi insert_symbol, simbol yang dimasukkan oleh pengguna ke partitur (GUI) harus diambil sebagai input untuk fungsi petakan_notasi_ke_audio. Setiap kali pengguna memasukkan simbol melalui tombol, Anda bisa mengumpulkan notasi tersebut dalam variabel dan kemudian meneruskannya ke fungsi pemetaan audio.
Misalnya, setelah pengguna selesai memasukkan notasi, kita bisa membuat tombol untuk memainkan audio berdasarkan simbol yang telah dimasukkan:
def main():
# Simpan semua notasi yang dimasukkan pengguna dalam variabel 'notasi'
notasi = output_text.get("1.0", tk.END) # Ambil teks yang dimasukkan pengguna
audio_segments = petakan_notasi_ke_audio(notasi)
# Putar setiap segmen audio secara berurutan
for file_audio in audio_segments:
audio = AudioSegment.from_file(file_audio, format="wav")
play(audio)
# Tambahkan tombol di bawah output_text untuk memainkan audio
play_button = tk.Button(output_frame, text="Mainkan Audio", command=main)
play_button.grid(row=7, column=0, columnspan=3, padx=10, pady=10)
Penjelasan:
1. Peta Simbol ke Audio: peta_nada berisi simbol notasi angka yang dimasukkan oleh pengguna, yang dipetakan ke file audio masing-masing. Misalnya, simbol • dihubungkan ke file audio audio_low.wav (nada rendah).
2. Pengumpulan Input Pengguna: Ketika pengguna memasukkan simbol notasi ke widget Text (yang ada di output_text), Anda mengumpulkan semua notasi tersebut dalam satu variabel dengan output_text.get("1.0", tk.END).
3. Pemutaran Audio: Setelah notasi dikumpulkan, fungsi main akan memanggil petakan_notasi_ke_audio untuk memetakan setiap simbol notasi ke file audio. Kemudian, setiap file audio tersebut diputar secara berurutan menggunakan pustaka pydub.
Penyesuaian Lebih Lanjut:
Pastikan Anda memiliki semua file audio yang diperlukan untuk setiap simbol notasi.
Jika ada notasi khusus atau simbol lain yang ingin Anda tambahkan, cukup tambahkan ke dalam dictionary peta_nada dengan file audio yang sesuai.
Anda bisa memodifikasi layout dan tampilan GUI sesuai kebutuhan agar lebih mudah digunakan dan menarik.
Dengan cara ini, Anda bisa menggunakan simbol notasi angka yang dibuat dalam antarmuka tkinter untuk memetakan dan memutar file audio yang sesuai.
Bagaimana cara kita menulis kode dalam menyimbolkan nada misalnya nada C3 nada rendah satu oktaf disimbolkan dengan angka 1 dan titik satu di bawah nada di mana tanda titik satu tersebut diambil dari simbol notasi angka (bukan menggunakan tombol keyboard)
Untuk menyimbolkan nada, seperti C3 (nada rendah satu oktaf) menggunakan angka 1 dan tanda titik di bawahnya, dan mengintegrasikannya ke dalam kode notasi angka yang menggunakan simbol notasi (bukan keyboard), Anda dapat menggunakan kombinasi dari karakter angka dan simbol titik di bawah angka tersebut yang berasal dari simbol notasi angka yang telah Anda siapkan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menulis kode dalam menyimbolkan nada tersebut:
1. Tentukan Simbol Titik untuk Notasi Rendah
Kita dapat menggunakan Unicode untuk membuat simbol titik di bawah angka. Dalam Unicode, terdapat karakter titik di bawah (Unicode Combining Diacritical Marks). Misalnya:
U+0323: titik di bawah angka.
U+0324: dua titik di bawah angka.
Jadi, untuk nada rendah C3 disimbolkan sebagai angka 1 dengan titik di bawahnya. Dalam Unicode, ini bisa ditulis sebagai "1\u0323" untuk mewakili angka 1 dengan titik di bawahnya.
2. Implementasi dalam Fungsi
Kita akan memodifikasi fungsi petakan_notasi_ke_audio untuk mengenali simbol notasi angka dengan titik di bawah atau di atas, dan memetakan simbol tersebut ke file audio yang sesuai.
Contoh Implementasi Kode:
# Fungsi untuk memetakan notasi angka ke file audio
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Peta notasi angka ke file audio
peta_nada = {
"1\u0323": "piano_C3.wav", # Angka 1 dengan titik di bawah (C3, nada rendah satu oktaf)
"1": "piano_C4.wav", # Angka 1 tanpa titik (C4, nada tengah)
"1\u0307": "piano_C5.wav", # Angka 1 dengan titik di atas (C5, nada tinggi satu oktaf)
# Tambahkan pemetaan untuk simbol lainnya
"6\u0323": "piano_A3.wav", # Angka 6 dengan titik di bawah (A3, nada rendah satu oktaf)
"6": "piano_A4.wav", # Angka 6 tanpa titik (A4, nada tengah)
"6\u0307": "piano_A5.wav", # Angka 6 dengan titik di atas (A5, nada tinggi satu oktaf)
}
audio_segments = []
for simbol in notasi:
if simbol in peta_nada:
file_nada = peta_nada[simbol]
audio_segments.append(file_nada)
return audio_segments # Mengembalikan daftar file audio yang terpetakan
3. Simbol Notasi dari GUI Tkinter
Dalam GUI Tkinter yang Anda bangun, Anda telah menyiapkan tombol-tombol untuk memasukkan simbol notasi angka. Misalnya, jika tombol 1 dengan titik di bawah (1\u0323) diklik oleh pengguna, simbol tersebut akan dimasukkan ke dalam widget teks (Text widget).
Contoh Menambahkan Simbol ke GUI:
Kita akan menambahkan tombol untuk simbol notasi angka 1 dengan titik di bawah ke dalam antarmuka GUI Tkinter.
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan titik di bawah (C3)
button_1_titik_bawah = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0323", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0323"))
button_1_titik_bawah.grid(row=4, column=0, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka biasa (C4)
button_1 = tk.Button(symbol_frame, text="1", width=3, command=lambda: insert_symbol("1"))
button_1.grid(row=4, column=1, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan titik di atas (C5)
button_1_titik_atas = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0307", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0307"))
button_1_titik_atas.grid(row=4, column=2, padx=5, pady=5)
4. Penjelasan Simbol dan Pemrograman:
"1\u0323": Menggunakan karakter Unicode untuk membuat angka 1 dengan titik di bawahnya, yang disimbolkan sebagai nada rendah C3.
"1": Hanya angka 1 biasa yang disimbolkan sebagai nada tengah C4.
"1\u0307": Menggunakan karakter Unicode untuk menambahkan titik di atas angka 1, yang disimbolkan sebagai nada tinggi C5.
Anda bisa menambahkan lebih banyak simbol untuk notasi lainnya dengan cara yang serupa. Kombinasi ini akan membuat antarmuka GUI lebih fleksibel dan dapat menangani berbagai macam notasi angka dengan simbol-simbol khusus seperti titik di atas atau di bawah angka.
Dengan pendekatan ini, pengguna dapat dengan mudah memilih simbol notasi yang diinginkan, dan sistem akan memetakan simbol tersebut ke file audio yang sesuai.
Bagaimana penulisan kode bila untuk menyimbolkan dua nada yang masing masing bernilai 1/2 ketuk, seperti C4 D4 (nada tengah) menggunakan angka 1 2 dan tanda garis satu di atas kedua nada tersebut, dan mengintegrasikannya ke dalam kode notasi angka yang menggunakan simbol yang berasal dari buatan kita sendiri pada simbol notasi angka yang telah kita siapkan (bukan simbol dari keyboard dan bukan dari uncode)
Untuk menyimbolkan dua nada yang masing-masing bernilai 1/2 ketuk, seperti C4 dan D4 (nada tengah), menggunakan angka 1 dan 2 serta tanda garis di atas kedua angka tersebut, Anda bisa membuat sistem simbol notasi angka buatan sendiri dengan menggunakan tombol atau simbol khusus pada antarmuka GUI Tkinter.
Berikut adalah langkah-langkah implementasi:
1. Membuat Simbol Garis untuk Notasi Ketuk
Pertama, Anda perlu menambahkan simbol notasi untuk garis yang akan digunakan untuk menunjukkan ketukan 1/2 di atas angka 1 dan 2. Karena Anda ingin menggunakan simbol buatan sendiri dan bukan Unicode atau keyboard biasa, Anda bisa menggunakan simbol dari kumpulan simbol notasi angka yang sudah Anda siapkan.
Misalnya, jika Anda memiliki simbol khusus untuk garis di atas nada, Anda bisa memasukkannya sebagai simbol notasi yang bisa dipilih oleh pengguna. Mari kita asumsikan bahwa simbol garis satu di atas notasi angka adalah simbol dari daftar simbol notasi Anda, seperti \u0305 (atau simbol lain yang Anda tentukan sendiri).
2. Integrasi Simbol di GUI Tkinter
Di antarmuka Tkinter, Anda bisa menambahkan tombol khusus untuk simbol garis di atas dan menggunakannya untuk menyimbolkan dua nada 1/2 ketuk seperti C4 dan D4. Tombol tersebut akan menambah simbol garis di atas ke partitur saat diklik, bersama dengan angka 1 dan 2.
Contoh Implementasi Kode:
Modifikasi Simbol dan Peta Nada
# Fungsi untuk memetakan notasi angka ke file audio
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Peta notasi angka ke file audio
peta_nada = {
"1\u0305": "piano_C4_half.wav", # C4 dengan garis di atas (1/2 ketuk)
"2\u0305": "piano_D4_half.wav", # D4 dengan garis di atas (1/2 ketuk)
"1": "piano_C4.wav", # C4 tanpa garis (ketukan penuh)
"2": "piano_D4.wav", # D4 tanpa garis (ketukan penuh)
# Tambahkan pemetaan untuk simbol lainnya
}
audio_segments = []
for simbol in notasi:
if simbol in peta_nada:
file_nada = peta_nada[simbol]
audio_segments.append(file_nada)
return audio_segments # Mengembalikan daftar file audio yang terpetakan
Menambahkan Simbol ke Antarmuka GUI
Dalam GUI, Anda bisa membuat tombol untuk simbol notasi garis di atas dan menambahkan tombol angka 1 dan 2.
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan garis di atas (1/2 ketuk)
button_1_garis_atas = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0305", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0305"))
button_1_garis_atas.grid(row=5, column=3, padx=5, pady=5)
button_2_garis_atas = tk.Button(symbol_frame, text="2\u0305", width=3, command=lambda: insert_symbol("2\u0305"))
button_2_garis_atas.grid(row=5, column=4, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol untuk notasi angka biasa (tanpa garis di atas)
button_1 = tk.Button(symbol_frame, text="1", width=3, command=lambda: insert_symbol("1"))
button_1.grid(row=5, column=0, padx=5, pady=5)
button_2 = tk.Button(symbol_frame, text="2", width=3, command=lambda: insert_symbol("2"))
button_2.grid(row=5, column=1, padx=5, pady=5)
Membuat Penggunaan Simbol di Partitur
Ketika pengguna menekan tombol 1\u0305 dan 2\u0305, simbol notasi untuk angka 1 dan 2 dengan garis di atas akan dimasukkan ke dalam teks partitur (text widget), yang menyimbolkan dua nada dengan nilai 1/2 ketuk.
3. Penjelasan dan Fungsi
"1\u0305": Angka 1 dengan garis di atasnya, yang menyimbolkan nada C4 dengan durasi 1/2 ketuk.
"2\u0305": Angka 2 dengan garis di atasnya, yang menyimbolkan nada D4 dengan durasi 1/2 ketuk.
Tombol-tombol di GUI akan memasukkan simbol notasi ini ke dalam teks partitur saat ditekan.
4. Penggunaan dan Pemrosesan
Pengguna dapat mengklik tombol untuk simbol-simbol ini, dan simbol-simbol tersebut akan secara otomatis dimasukkan ke dalam widget teks partitur. Fungsi petakan_notasi_ke_audio kemudian akan membaca simbol notasi yang dimasukkan, dan memetakan simbol-simbol tersebut ke file audio yang sesuai.
Dengan cara ini, Anda dapat menyimbolkan dua nada 1/2 ketuk secara visual menggunakan notasi angka dan garis di atas. Anda juga bisa memperluas kode ini untuk menyertakan notasi lainnya, seperti notasi untuk 1/4 ketuk atau ketukan lainnya.
Bagaimana cara kita menulis kode dalam menyimbolkan nada misalnya nada C5 nada tinggi satu oktaf disimbolkan dengan angka 1 dan titik satu di atas nada di mana tanda titik satu atas tersebut diambil dari simbol notasi angka yang merupakan hasil simbol custom yang kita buat simbol sendiri (bukan menggunakan tombol keyboard atau unicode) dalam antarmuka GUI Tkinter
Untuk menyimbolkan nada C5 sebagai angka 1 dengan titik di atas menggunakan simbol custom (yang bukan dari keyboard atau Unicode), dalam antarmuka GUI Tkinter, kamu bisa menggunakan pendekatan berikut:
1. Buat simbol custom untuk tanda titik di atas. Jika kamu tidak ingin menggunakan simbol Unicode atau simbol dari keyboard, kamu dapat menggunakan gambar atau representasi lain sebagai simbol.
2. Integrasikan simbol custom ini ke dalam antarmuka GUI menggunakan Tkinter.
Berikut adalah pendekatan untuk menyimbolkan C5 sebagai "1" dengan titik di atas menggunakan gambar custom yang mewakili tanda titik di atas:
Langkah 1: Persiapkan Simbol Custom
Pertama, buat gambar yang mewakili simbol custom yang diinginkan, seperti angka 1 dengan titik di atasnya. Kamu bisa menggunakan program seperti Photoshop, GIMP, atau editor gambar lainnya untuk membuat file gambar kecil (misal format PNG) yang menggambarkan notasi angka "1 dengan titik di atas".
Langkah 2: Buat Antarmuka Tkinter
Setelah simbol custom (gambar) sudah siap, kamu bisa menggunakannya dalam Tkinter dengan PhotoImage. Berikut adalah contoh kode untuk menyimbolkan angka 1 dengan titik di atas menggunakan gambar custom.
import tkinter as tk
from tkinter import PhotoImage
# Inisialisasi GUI
root = tk.Tk()
root.geometry("400x400")
root.title("Simbol Custom Notasi Angka")
# Simbol custom (gunakan gambar yang sudah kamu buat)
# Misal, kamu simpan gambar simbol custom sebagai 'symbol_1_titik_atas.png'
symbol_image = PhotoImage(file="symbol_1_titik_atas.png") # Gambar untuk simbol '1 dengan titik di atas'
# Fungsi untuk memasukkan simbol custom ke dalam teks partitur
def insert_custom_symbol():
output_text.image_create(tk.END, image=symbol_image)
# Membuat Text Widget untuk output
output_text = tk.Text(root, wrap=tk.WORD, undo=True, width=40, height=10, font=("Courier", 10))
output_text.pack(padx=10, pady=10)
# Tombol untuk memasukkan simbol custom
insert_button = tk.Button(root, text="Masukkan Simbol 1 dengan Titik Atas", command=insert_custom_symbol)
insert_button.pack(pady=20)
# Jalankan GUI
root.mainloop()
Langkah 3: Penggunaan Simbol Custom
Simbol custom berupa gambar "1 dengan titik di atas" akan dimasukkan ke dalam widget Text saat tombol ditekan.
Kamu bisa menambah lebih banyak simbol custom lainnya (seperti simbol untuk nada-nada lain) dengan menggunakan pendekatan yang sama, hanya dengan mengganti file gambar yang digunakan.
Tips
Pastikan gambar simbol custom kamu berukuran kecil agar sesuai dengan tampilan notasi musik pada partitur.
Kamu bisa menggunakan format gambar seperti .png dengan latar belakang transparan untuk integrasi yang lebih baik ke dalam aplikasi partitur.
Kesimpulan
Dengan menggunakan gambar custom dan PhotoImage dalam Tkinter, kamu bisa membuat representasi notasi angka yang tidak menggunakan Unicode atau simbol keyboard. Pendekatan ini sangat fleksibel dan memungkinkan kamu menggunakan simbol khusus sesuai kebutuhan.
Untuk membuat gambar simbol custom yang kita inginkan, selain dengan menggunakan program applikasi seperti Photoshop, GIMP, bagaimana dengan bila dengan menggunakan program applikasi Font Forge atau yang lainnya sejenis Font Forge
Menggunakan aplikasi seperti FontForge atau aplikasi serupa untuk membuat simbol custom adalah pilihan yang sangat efektif jika kamu ingin merancang simbol-simbol musik sebagai font kustom. Pendekatan ini memungkinkan kamu untuk mendesain simbol-simbol sendiri, mengemasnya sebagai font, dan kemudian menggunakan simbol-simbol tersebut secara fleksibel dalam aplikasi berbasis teks seperti antarmuka Tkinter atau editor teks lainnya.
Berikut adalah penjelasan cara membuat simbol custom menggunakan FontForge dan bagaimana mengintegrasikannya ke dalam program dengan Tkinter.
Langkah-langkah Membuat Simbol Custom dengan FontForge
1. Instalasi FontForge
FontForge adalah aplikasi open-source untuk membuat dan mengedit font. Kamu dapat mengunduhnya dari situs resmi FontForge.
2. Membuat Simbol Custom di FontForge
Buka FontForge dan buat proyek font baru.
Pilih karakter atau slot Unicode yang ingin kamu isi dengan simbol custom (misalnya, kamu bisa mengganti slot karakter yang jarang digunakan, atau buat dari slot kosong).
Gambar simbol custom yang kamu inginkan. Misalnya, simbol "1 dengan titik di atas".
Kamu bisa menggambar simbol dengan alat vektor yang tersedia di FontForge.
Pastikan simbolnya terlihat rapi dan seimbang di dalam grid font yang tersedia.
3. Ekspor Font Custom
Setelah selesai membuat simbol, ekspor font ke format .ttf atau .otf.
Simpan file font ini di folder proyek yang mudah diakses.
4. Install Font Custom
Kamu bisa menginstal font ini di sistem operasi lokal jika kamu ingin menggunakannya di aplikasi lain juga.
Pada Windows, klik kanan file font dan pilih "Install".
Pada macOS, klik dua kali file font dan pilih "Install Font".
Pada Linux, kamu bisa memasangnya di direktori ~/.fonts.
Mengintegrasikan Font Custom ke dalam Tkinter
Setelah kamu membuat dan menginstal font custom, berikut cara menggunakannya di dalam aplikasi Tkinter:
import tkinter as tk
from tkinter import font
# Inisialisasi GUI Tkinter
root = tk.Tk()
root.geometry("400x400")
root.title("Simbol Custom dengan Font Kustom")
# Menggunakan font custom yang baru dibuat
custom_font = font.Font(family="NamaFontKustom", size=20) # Ganti dengan nama font yang telah kamu buat
# Fungsi untuk memasukkan simbol notasi custom
def insert_custom_symbol():
output_text.insert(tk.END, "1") # Menggunakan simbol '1' dari font custom
output_text.insert(tk.END, "•") # Tanda titik di atas
# Membuat Text Widget untuk menampilkan simbol
output_text = tk.Text(root, wrap=tk.WORD, undo=True, width=40, height=10, font=custom_font)
output_text.pack(padx=10, pady=10)
# Tombol untuk memasukkan simbol custom
insert_button = tk.Button(root, text="Masukkan Simbol", command=insert_custom_symbol)
insert_button.pack(pady=20)
# Jalankan GUI
root.mainloop()
Kelebihan Menggunakan FontForge:
Konsistensi: Semua simbol custom bisa digunakan di mana saja, sama seperti penggunaan font biasa, sehingga tidak terbatas pada aplikasi tertentu.
Skalabilitas: Simbol akan berskala secara otomatis tanpa kehilangan kualitas, karena simbol tersebut berbasis vektor.
Integrasi yang Mudah: Kamu hanya perlu menggunakan nama font di dalam aplikasi Tkinter dan simbol custom dapat dipanggil seperti menggunakan font standar lainnya.
Alternatif Lain:
Selain FontForge, ada beberapa aplikasi lain yang bisa kamu gunakan untuk membuat font atau simbol custom:
1. BirdFont: Alternatif open-source yang mirip dengan FontForge.
2. Glyphs: Aplikasi premium untuk macOS dengan antarmuka yang lebih modern dan fitur desain simbol yang canggih.
3. Calligraphr: Aplikasi berbasis web yang memungkinkan kamu membuat font dengan cara menggambar simbol secara manual atau mengunggah gambar simbol.
Kesimpulan
Menggunakan FontForge atau aplikasi serupa untuk membuat simbol custom sebagai bagian dari font kustom adalah solusi yang sangat fleksibel dan profesional untuk menambahkan simbol khusus ke dalam antarmuka aplikasi. Setelah font diinstal dan diterapkan, kamu bisa menggunakan simbol tersebut di berbagai aplikasi, termasuk Tkinter, tanpa perlu mengandalkan gambar atau Unicode.
Penulisan kode untuk Pemetaan nada sebanyak 7 oktaf (49 nada) di dalam fungsi petakan_notasi_ke_audio adslah seperti berikut:
import os
from pydub import AudioSegment
# Folder tempat file sampel nada berada
folder_nada = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/'
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol ke file audio
peta_nada = {
' 1\u1CDF': 'piano_C1.wav', '1-3': 'piano_C1.wav',
' 2\u1CDF': 'piano_D1.wav', '2-3': 'piano_D1.wav',
' 3\u1CDF': 'piano_E1.wav', '3-3': 'piano_E1.wav',
' 4\u1CDF': 'piano_F1.wav', '4-3': 'piano_F1.wav',
' 5\u1CDF': 'piano_G1.wav', '5-3': 'piano_G1.wav',
' 6\u1CDF': 'piano_A1.wav', '6-3': 'piano_A1.wav',
' 7\u1CDF': 'piano_B1.wav', '7-3': 'piano_B1.wav',
' 1\u0324': 'piano_C2.wav', '1-2': 'piano_C2.wav',
' 2\u0324': 'piano_D2.wav', '2-2': 'piano_D2.wav',
' 3\u0324': 'piano_E2.wav', '3-2': 'piano_E2.wav',
' 4\u0324': 'piano_F2.wav', '4-2': 'piano_F2.wav',
' 5\u0324': 'piano_G2.wav', '5-2': 'piano_G2.wav',
' 6\u0324': 'piano_A2.wav', '6-2': 'piano_A2.wav',
' 7\u0324': 'piano_B2.wav', '7-2': 'piano_B2.wav',
' 1\u1A18': 'piano_C3.wav', '1-1': 'piano_C3.wav',
' 2\u1A18': 'piano_D3.wav', '2-1': 'piano_D3.wav',
' 3\u1A18': 'piano_E3.wav', '3-1': 'piano_E3.wav',
' 4\u1A18': 'piano_F3.wav', '4-1': 'piano_F3.wav',
' 5\u1A18': 'piano_G3.wav', '5-1': 'piano_G3.wav',
' 6\u1A18': 'piano_A3.wav', '6-1': 'piano_A3.wav',
' 7\u1A18': 'piano_B3.wav', '7-1': 'piano_B3.wav',
'1': 'piano_C4.wav', '10': 'piano_C4.wav',
'2': 'piano_D4.wav', '20': 'piano_D4.wav',
'3': 'piano_E4.wav', '30': 'piano_E4.wav',
'4': 'piano_F4.wav', '40': 'piano_F4.wav',
'5': 'piano_G4.wav', '50': 'piano_G4.wav',
'6': 'piano_A4.wav', '60': 'piano_A4.wav',
'7': 'piano_B4.wav', '70': 'piano_B4.wav',
' 1\u135E': 'piano_C5.wav', '11': 'piano_C5.wav',
' 2\u135E': 'piano_D5.wav', '21': 'piano_D5.wav',
' 3\u135E': 'piano_E5.wav', '31': 'piano_E5.wav',
' 4\u135E': 'piano_F5.wav', '41': 'piano_F5.wav',
' 5\u135E': 'piano_G5.wav', '51': 'piano_G5.wav',
' 6\u135E': 'piano_A5.wav', '61': 'piano_A5.wav',
' 7\u135E': 'piano_B5.wav', '71': 'piano_B5.wav',
' 1\u135F': 'piano_C6.wav', '12': 'piano_C6.wav',
' 2\u135F': 'piano_D6.wav', '22': 'piano_D6.wav',
' 3\u135F': 'piano_E6.wav', '32': 'piano_E6.wav',
' 4\u135F': 'piano_F6.wav', '42': 'piano_F6.wav',
' 5\u135F': 'piano_G6.wav', '52': 'piano_G6.wav',
' 6\u135F': 'piano_A6.wav', '62': 'piano_A6.wav',
' 7\u135F': 'piano_B6.wav', '72': 'piano_B6.wav',
' 1\u135D': 'piano_C7.wav', '13': 'piano_C7.wav',
' 2\u135D': 'piano_D7.wav', '23': 'piano_D7.wav',
' 3\u135D': 'piano_E7.wav', '33': 'piano_E7.wav',
' 4\u135D': 'piano_F7.wav', '43': 'piano_F7.wav',
' 5\u135D': 'piano_G7.wav', '53': 'piano_G7.wav',
' 6\u135D': 'piano_A7.wav', '63': 'piano_A7.wav',
' 7\u135D': 'piano_B7.wav', '73': 'piano_B7.wav',
}
audio_segments = []
for simbol in notasi:
if simbol in peta_nada:
file_nada = peta_nada[simbol]
audio_segments.append(file_nada)
return audio_segments # Mengembalikan daftar file audio yang terpetakan
Kode yang Anda buat memetakan simbol notasi ke file audio piano yang tersimpan dalam folder tertentu. Peta tersebut mencakup simbol-simbol yang terdiri dari angka dengan penanda atau modifikasi di belakangnya (misalnya, 1\u1CDF atau 3\u1A18) dan versi simplifikasi angka biasa (misalnya, 1, 2, dan seterusnya). Fungsi ini kemudian mengembalikan daftar file audio yang terpetakan berdasarkan input notasi.
Beberapa hal yang bisa diperbaiki atau dioptimalkan:
1. File Audio: Sebelum mengembalikan daftar nama file audio, lebih baik langsung memuat file-file audio ini menggunakan AudioSegment.from_wav(). Hal ini memungkinkan untuk menghasilkan audio gabungan dari notasi yang diberikan.
2. Menggabungkan Audio: Jika tujuan akhirnya adalah memutar rangkaian audio, Anda bisa menggabungkan file audio dengan menambahkan tiap segmen audio ke dalam objek AudioSegment.
Berikut adalah contoh modifikasi kode dengan perubahan yang dijelaskan:
import os
from pydub import AudioSegment
# Folder tempat file sampel nada berada
folder_nada = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/'
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol ke file audio
peta_nada = {
' 1\u1CDF': 'piano_C1.wav', '1-3': 'piano_C1.wav',
' 2\u1CDF': 'piano_D1.wav', '2-3': 'piano_D1.wav',
' 3\u1CDF': 'piano_E1.wav', '3-3': 'piano_E1.wav',
#... (pemetaan yang lain tetap sama)
' 7\u135D': 'piano_B7.wav', '73': 'piano_B7.wav',
}
# Objek AudioSegment yang akan berisi gabungan audio
hasil_audio = AudioSegment.silent(duration=0)
for simbol in notasi:
if simbol in peta_nada:
file_nada = peta_nada[simbol]
file_path = os.path.join(folder_nada, file_nada)
# Memuat file audio
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
# Menambahkan ke hasil gabungan
hasil_audio += audio_segment
# Mengembalikan hasil gabungan audio
return hasil_audio
Penjelasan:
1. AudioSegment.silent(duration=0): Digunakan untuk menginisialisasi segmen audio kosong yang akan digunakan untuk menggabungkan nada-nada yang diminta.
2. AudioSegment.from_wav(file_path): Memuat file WAV dari lokasi yang sesuai pada disk.
3. hasil_audio += audio_segment: Setiap segmen audio ditambahkan ke variabel hasil_audio untuk menghasilkan satu file gabungan.
Jika Anda ingin menyimpan hasil gabungan ini ke file output, Anda bisa menggunakan:
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
Dengan pendekatan ini, fungsi akan menggabungkan file-file audio yang sesuai dengan notasi input dan bisa diputar sebagai satu file audio hasil akhir.
Apakah aimbol simbol musik yang lainnya yang di notasi simbol angka perlu dipetakan juga, dan apa kode selanjutnya atau langkah berikutnya harus bagaimana?
Ya, simbol-simbol musik lain yang muncul dalam notasi angka juga perlu dipetakan agar sistem dapat mengenali dan merender seluruh elemen notasi musik dengan benar. Beberapa simbol musik yang sering muncul dalam notasi angka meliputi tanda oktaf, nada setengah, nada naik/turun (sharp/flat), tanda jeda (silence/rest), dan dinamika seperti forte (f) atau piano (p). Jika Anda menggunakan simbol-simbol ini, Anda harus menambahkannya dalam pemetaan notasi ke file audio atau data lainnya.
Langkah Selanjutnya
1. Pemetaan Simbol Tambahan:
Misalnya, jika ingin memetakan simbol untuk nada naik (sharp) atau turun (flat), Anda bisa menambahkannya ke dalam peta_nada. Anda juga bisa menambahkan pemetaan untuk tanda jeda atau elemen lainnya.
Contoh penambahan nada sharp dan flat:
peta_nada = {
' 1#': 'piano_C1_sharp.wav',
' 2b': 'piano_D1_flat.wav',
' 3': 'piano_E1.wav',
#... tambahkan pemetaan untuk sharp/flat lainnya
}
Untuk tanda jeda (rest), jika Anda ingin menambahkan periode keheningan dalam audio, Anda bisa menggunakan AudioSegment.silent(). Misalnya, jika tanda r berarti jeda:
'r': 'rest.wav', # Atau bisa menggunakan AudioSegment.silent(duration=500) untuk 500ms jeda
2. Menangani Notasi Simbol Khusus:
Anda mungkin perlu menangani kasus di mana simbol khusus (seperti oktaf atau tanda sharp/flat) digunakan bersamaan dengan angka. Misalnya, dalam notasi "1#", Anda bisa memecah simbol dan angka untuk menemukan nada dasar dan tanda sharp.
Contoh pemrosesan untuk tanda sharp/flat:
for simbol in notasi:
if simbol.endswith('#'):
# Tangani nada sharp
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + '#')
elif simbol.endswith('b'):
# Tangani nada flat
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + 'b')
else:
# Tangani notasi biasa
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if file_nada:
audio_segment = AudioSegment.from_wav(os.path.join(folder_nada, file_nada))
hasil_audio += audio_segment
3. Pengujian Pemetaan:
Setelah semua pemetaan simbol dan file audio selesai, langkah penting berikutnya adalah pengujian. Cobalah masukan beberapa notasi musik yang beragam (misalnya notasi dengan oktaf, sharp/flat, dan jeda), kemudian pastikan audio yang dihasilkan sesuai dengan harapan.
4. Mengelola Jeda (Rest):
Jika ada tanda jeda dalam notasi (misalnya 'r'), Anda bisa memasukkan keheningan dalam audio yang dihasilkan. Gunakan AudioSegment.silent(duration=<miliseconds>) untuk menambahkan durasi keheningan sesuai kebutuhan.
Contoh penggunaan tanda jeda:
if simbol == 'r':
# Menambahkan 500ms jeda
hasil_audio += AudioSegment.silent(duration=500)
5. Dinamika Musik (Volumen dan Intensitas):
Jika Anda ingin menambah variasi seperti dinamika musik (misalnya f untuk forte, p untuk piano), Anda bisa mengatur volume segmen audio berdasarkan simbol yang ditemukan.
Contoh penyesuaian volume:
if simbol == 'f': # Forte (keras)
audio_segment = audio_segment + 6 # Menambah volume 6dB
elif simbol == 'p': # Piano (lembut)
audio_segment = audio_segment - 6 # Mengurangi volume 6dB
6. Ekspor dan Pemutaran:
Setelah semua pemetaan selesai dan audio terkomposisi dengan benar, Anda bisa menyimpan hasilnya ke file .wav atau format audio lainnya:
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
Langkah Akhir:
Testing dan Debugging: Jalankan program dengan input notasi musik yang lebih kompleks untuk memastikan bahwa semua simbol dipetakan dan diproses dengan benar.
Optimasi: Setelah semua bekerja, Anda dapat mengoptimasi penggunaan memori atau kecepatan pemrosesan jika diperlukan, misalnya dengan caching segmen audio yang sering digunakan.
Dengan menambahkan semua simbol notasi musik yang relevan dan memastikan pemetaan yang tepat, Anda dapat membuat sistem yang mampu menerjemahkan seluruh notasi angka ke dalam audio dengan akurat.
Apakah benar gabungan kode akan menjadi seperti berikut ini:
import os
from pydub import AudioSegment
# Folder tempat file sampel nada berada
folder_nada = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/'
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol ke file audio
peta_nada = {
' 1\u1CDF': 'piano_C1.wav', '1-3': 'piano_C1.wav',
' 2\u1CDF': 'piano_D1.wav', '2-3': 'piano_D1.wav',
' 3\u1CDF': 'piano_E1.wav', '3-3': 'piano_E1.wav',
' 4\u1CDF': 'piano_F1.wav', '4-3': 'piano_F1.wav',
' 5\u1CDF': 'piano_G1.wav', '5-3': 'piano_G1.wav',
' 6\u1CDF': 'piano_A1.wav', '6-3': 'piano_A1.wav',
' 7\u1CDF': 'piano_B1.wav', '7-3': 'piano_B1.wav',
' 1\u0324': 'piano_C2.wav', '1-2': 'piano_C2.wav',
' 2\u0324': 'piano_D2.wav', '2-2': 'piano_D2.wav',
' 3\u0324': 'piano_E2.wav', '3-2': 'piano_E2.wav',
' 4\u0324': 'piano_F2.wav', '4-2': 'piano_F2.wav',
' 5\u0324': 'piano_G2.wav', '5-2': 'piano_G2.wav',
' 6\u0324': 'piano_A2.wav', '6-2': 'piano_A2.wav',
' 7\u0324': 'piano_B2.wav', '7-2': 'piano_B2.wav',
' 1\u1A18': 'piano_C3.wav', '1-1': 'piano_C3.wav',
' 2\u1A18': 'piano_D3.wav', '2-1': 'piano_D3.wav',
' 3\u1A18': 'piano_E3.wav', '3-1': 'piano_E3.wav',
' 4\u1A18': 'piano_F3.wav', '4-1': 'piano_F3.wav',
' 5\u1A18': 'piano_G3.wav', '5-1': 'piano_G3.wav',
' 6\u1A18': 'piano_A3.wav', '6-1': 'piano_A3.wav',
' 7\u1A18': 'piano_B3.wav', '7-1': 'piano_B3.wav',
'1': 'piano_C4.wav', '10': 'piano_C4.wav',
'2': 'piano_D4.wav', '20': 'piano_D4.wav',
'3': 'piano_E4.wav', '30': 'piano_E4.wav',
'4': 'piano_F4.wav', '40': 'piano_F4.wav',
'5': 'piano_G4.wav', '50': 'piano_G4.wav',
'6': 'piano_A4.wav', '60': 'piano_A4.wav',
'7': 'piano_B4.wav', '70': 'piano_B4.wav',
' 1\u135E': 'piano_C5.wav', '11': 'piano_C5.wav',
' 2\u135E': 'piano_D5.wav', '21': 'piano_D5.wav',
' 3\u135E': 'piano_E5.wav', '31': 'piano_E5.wav',
' 4\u135E': 'piano_F5.wav', '41': 'piano_F5.wav',
' 5\u135E': 'piano_G5.wav', '51': 'piano_G5.wav',
' 6\u135E': 'piano_A5.wav', '61': 'piano_A5.wav',
' 7\u135E': 'piano_B5.wav', '71': 'piano_B5.wav',
' 1\u135F': 'piano_C6.wav', '12': 'piano_C6.wav',
' 2\u135F': 'piano_D6.wav', '22': 'piano_D6.wav',
' 3\u135F': 'piano_E6.wav', '32': 'piano_E6.wav',
' 4\u135F': 'piano_F6.wav', '42': 'piano_F6.wav',
' 5\u135F': 'piano_G6.wav', '52': 'piano_G6.wav',
' 6\u135F': 'piano_A6.wav', '62': 'piano_A6.wav',
' 7\u135F': 'piano_B6.wav', '72': 'piano_B6.wav',
' 1\u135D': 'piano_C7.wav', '13': 'piano_C7.wav',
' 2\u135D': 'piano_D7.wav', '23': 'piano_D7.wav',
' 3\u135D': 'piano_E7.wav', '33': 'piano_E7.wav',
' 4\u135D': 'piano_F7.wav', '43': 'piano_F7.wav',
' 5\u135D': 'piano_G7.wav', '53': 'piano_G7.wav',
' 6\u135D': 'piano_A7.wav', '63': 'piano_A7.wav',
' 7\u135D': 'piano_B7.wav', '73': 'piano_B7.wav',
' 1#': 'piano_C1_sharp.wav',
' 2b': 'piano_D1_flat.wav',
' 3': 'piano_E1.wav',
#... tambahkan pemetaan untuk sharp/flat lainnya
'r': 'rest.wav', # Atau bisa menggunakan AudioSegment.silent(duration=500) untuk 500ms jeda
if simbol == 'r':
# Menambahkan 500ms jeda
hasil_audio += AudioSegment.silent(duration=500)
if simbol == 'f': # Forte (keras)
audio_segment = audio_segment + 6 # Menambah volume 6dB
elif simbol == 'p': # Piano (lembut)
audio_segment = audio_segment - 6 # Mengurangi volume 6dB
for simbol in notasi:
if simbol.endswith('#'):
# Tangani nada sharp
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + '#')
elif simbol.endswith('b'):
# Tangani nada flat
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + 'b')
else:
# Tangani notasi biasa
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if file_nada:
audio_segment = AudioSegment.from_wav(os.path.join(folder_nada, file_nada))
hasil_audio += audio_segment
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
}
# Objek AudioSegment yang akan berisi gabungan audio
hasil_audio = AudioSegment.silent(duration=0)
for simbol in notasi:
if simbol in peta_nada:
file_nada = peta_nada[simbol]
file_path = os.path.join(folder_nada, file_nada)
# Memuat file audio
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
# Menambahkan ke hasil gabungan
hasil_audio += audio_segment
# Mengembalikan hasil gabungan audio
return hasil_audio
Struktur kode yang Anda coba gabungkan terlihat hampir lengkap, namun ada beberapa penyesuaian dan perbaikan kecil yang perlu dilakukan agar bisa berjalan sesuai harapan. Berikut adalah beberapa catatan dan perubahan yang perlu dilakukan:
1. Indentasi dan Pemahaman Logika:
Beberapa bagian kode tampaknya belum selesai atau tidak tepat dalam hal logika. Misalnya, if simbol == 'r': dan bagian penanganan simbol lain (#, b, f, p) perlu ditempatkan dengan lebih tepat agar masuk ke dalam loop yang memproses simbol notasi.
2. Pemetaan Notasi Sharp dan Flat:
Logika untuk sharp (#) dan flat (b) dapat ditangani lebih baik dengan pemetaan yang lebih konsisten. Sebagai contoh, Anda sudah mendefinisikan C1# atau D1b, tetapi logika yang digunakan untuk menangani simbol # atau b di dalam loop perlu diintegrasikan dengan pemetaan yang sudah ada.
3. Fungsi petakan_notasi_ke_audio:
Fungsi ini harus mengembalikan hasil gabungan audio, tapi penanganan untuk beberapa simbol spesial (seperti jeda "r", forte "f", piano "p") masih perlu diperbaiki untuk bekerja bersama-sama dengan pemetaan notasi. Simbol ini perlu diproses dalam loop yang sama dengan nada biasa.
4. Saran Penyederhanaan:
Anda bisa mengurangi pengulangan kode dengan menangani nada dasar dan simbol modifikasi (#, b, dll.) dengan lebih sederhana dan konsisten.
Berikut adalah revisi kode yang disesuaikan:
import os
from pydub import AudioSegment
# Folder tempat file sampel nada berada
folder_nada = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/'
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol ke file audio
peta_nada = {
'1': 'piano_C4.wav', '10': 'piano_C4.wav',
'2': 'piano_D4.wav', '20': 'piano_D4.wav',
'3': 'piano_E4.wav', '30': 'piano_E4.wav',
'4': 'piano_F4.wav', '40': 'piano_F4.wav',
'5': 'piano_G4.wav', '50': 'piano_G4.wav',
'6': 'piano_A4.wav', '60': 'piano_A4.wav',
'7': 'piano_B4.wav', '70': 'piano_B4.wav',
'1#': 'piano_C4_sharp.wav',
'2b': 'piano_D4_flat.wav',
'r': 'rest.wav', # Jeda (rest)
}
# Objek AudioSegment yang akan berisi gabungan audio
hasil_audio = AudioSegment.silent(duration=0)
for simbol in notasi:
if simbol.endswith('#'):
# Tangani nada sharp
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + '#')
elif simbol.endswith('b'):
# Tangani nada flat
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + 'b')
elif simbol == 'r':
# Menambahkan 500ms jeda (rest)
hasil_audio += AudioSegment.silent(duration=500)
continue
else:
# Tangani notasi biasa
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if file_nada:
file_path = os.path.join(folder_nada, file_nada)
# Memuat file audio
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
# Menambahkan ke hasil gabungan
hasil_audio += audio_segment
# Mengembalikan hasil gabungan audio
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
return hasil_audio
# Contoh penggunaan:
notasi = ['1', '2', '3#', '4', 'r', '5b', '6', '7']
hasil_audio = petakan_notasi_ke_audio(notasi)
Penjelasan perubahan:
1. Looping dan Pemetaan: Setiap simbol diperiksa apakah itu nada biasa, sharp, flat, atau jeda (r), dan dipetakan ke file audio yang sesuai.
2. Pemetaan Sharp dan Flat: Logika untuk sharp (#) dan flat (b) telah disederhanakan dengan mengakses nada dasar dari simbol dan menambahkannya dengan sharp atau flat.
3. Penanganan Jeda (Rest): Simbol r menambahkan 500ms jeda menggunakan AudioSegment.silent().
4. Ekspor Audio: Audio gabungan diekspor ke file "output_audio.wav".
Langkah berikutnya:
1. Cobalah menjalankan kode ini dengan berbagai notasi yang berbeda, termasuk sharp, flat, dan jeda, untuk memverifikasi bahwa semuanya bekerja dengan benar.
2. Jika perlu menambahkan fitur tambahan (seperti volume control dengan f atau p), tambahkan logika yang sesuai di dalam loop pemrosesan simbol.
Kode tersebut saya buat dalam file dengan nama filenya: peta_nada.py berikut ini:
import os
from pydub import AudioSegment
# Folder tempat file sampel nada berada
folder_nada = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/'
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol ke file audio
peta_nada = {
' 1\u1CDF': 'piano_C1.wav', '1-3': 'piano_C1.wav',
' 2\u1CDF': 'piano_D1.wav', '2-3': 'piano_D1.wav',
' 3\u1CDF': 'piano_E1.wav', '3-3': 'piano_E1.wav',
' 4\u1CDF': 'piano_F1.wav', '4-3': 'piano_F1.wav',
' 5\u1CDF': 'piano_G1.wav', '5-3': 'piano_G1.wav',
' 6\u1CDF': 'piano_A1.wav', '6-3': 'piano_A1.wav',
' 7\u1CDF': 'piano_B1.wav', '7-3': 'piano_B1.wav',
' 1\u0324': 'piano_C2.wav', '1-2': 'piano_C2.wav',
' 2\u0324': 'piano_D2.wav', '2-2': 'piano_D2.wav',
' 3\u0324': 'piano_E2.wav', '3-2': 'piano_E2.wav',
' 4\u0324': 'piano_F2.wav', '4-2': 'piano_F2.wav',
' 5\u0324': 'piano_G2.wav', '5-2': 'piano_G2.wav',
' 6\u0324': 'piano_A2.wav', '6-2': 'piano_A2.wav',
' 7\u0324': 'piano_B2.wav', '7-2': 'piano_B2.wav',
' 1\u1A18': 'piano_C3.wav', '1-1': 'piano_C3.wav',
' 2\u1A18': 'piano_D3.wav', '2-1': 'piano_D3.wav',
' 3\u1A18': 'piano_E3.wav', '3-1': 'piano_E3.wav',
' 4\u1A18': 'piano_F3.wav', '4-1': 'piano_F3.wav',
' 5\u1A18': 'piano_G3.wav', '5-1': 'piano_G3.wav',
' 6\u1A18': 'piano_A3.wav', '6-1': 'piano_A3.wav',
' 7\u1A18': 'piano_B3.wav', '7-1': 'piano_B3.wav',
'1': 'piano_C4.wav', '10': 'piano_C4.wav',
'2': 'piano_D4.wav', '20': 'piano_D4.wav',
'3': 'piano_E4.wav', '30': 'piano_E4.wav',
'4': 'piano_F4.wav', '40': 'piano_F4.wav',
'5': 'piano_G4.wav', '50': 'piano_G4.wav',
'6': 'piano_A4.wav', '60': 'piano_A4.wav',
'7': 'piano_B4.wav', '70': 'piano_B4.wav',
' 1\u135E': 'piano_C5.wav', '11': 'piano_C5.wav',
' 2\u135E': 'piano_D5.wav', '21': 'piano_D5.wav',
' 3\u135E': 'piano_E5.wav', '31': 'piano_E5.wav',
' 4\u135E': 'piano_F5.wav', '41': 'piano_F5.wav',
' 5\u135E': 'piano_G5.wav', '51': 'piano_G5.wav',
' 6\u135E': 'piano_A5.wav', '61': 'piano_A5.wav',
' 7\u135E': 'piano_B5.wav', '71': 'piano_B5.wav',
' 1\u135F': 'piano_C6.wav', '12': 'piano_C6.wav',
' 2\u135F': 'piano_D6.wav', '22': 'piano_D6.wav',
' 3\u135F': 'piano_E6.wav', '32': 'piano_E6.wav',
' 4\u135F': 'piano_F6.wav', '42': 'piano_F6.wav',
' 5\u135F': 'piano_G6.wav', '52': 'piano_G6.wav',
' 6\u135F': 'piano_A6.wav', '62': 'piano_A6.wav',
' 7\u135F': 'piano_B6.wav', '72': 'piano_B6.wav',
' 1\u135D': 'piano_C7.wav', '13': 'piano_C7.wav',
' 2\u135D': 'piano_D7.wav', '23': 'piano_D7.wav',
' 3\u135D': 'piano_E7.wav', '33': 'piano_E7.wav',
' 4\u135D': 'piano_F7.wav', '43': 'piano_F7.wav',
' 5\u135D': 'piano_G7.wav', '53': 'piano_G7.wav',
' 6\u135D': 'piano_A7.wav', '63': 'piano_A7.wav',
' 7\u135D': 'piano_B7.wav', '73': 'piano_B7.wav',
'1#': 'piano_C4_sharp.wav',
'2b': 'piano_D4_flat.wav',
'r': 'rest.wav', # Jeda (rest)
}
# Objek AudioSegment yang akan berisi gabungan audio
hasil_audio = AudioSegment.silent(duration=0)
for simbol in notasi:
if simbol.endswith('#'):
# Tangani nada sharp
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + '#')
elif simbol.endswith('b'):
# Tangani nada flat
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + 'b')
elif simbol == 'r':
# Menambahkan 500ms jeda (rest)
hasil_audio += AudioSegment.silent(duration=500)
continue
else:
# Tangani notasi biasa
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if file_nada:
file_path = os.path.join(folder_nada, file_nada)
# Memuat file audio
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
# Menambahkan ke hasil gabungan
hasil_audio += audio_segment
# Mengembalikan hasil gabungan audio
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
return hasil_audio
# Contoh penggunaan:
notasi = ['1', '2', '3#', '4', 'r', '5b', '6', '7']
hasil_audio = petakan_notasi_ke_audio(notasi)
Lalu kemudian file ini diimport pada file: simbol_dan_partitur.py berikut ini:
import tkinter as tk
from tkinter import Menu, filedialog, simpledialog, messagebox, Frame, Label, Entry, Button
import os
from pydub import AudioSegment
import time
from pydub import AudioSegment
from pydub.playback import play
from peta_nada import *
# Setup UI
root = tk.Tk()
root.geometry("690x1390")
root.title("Partitur Notasi Angka Ke Audio")
# Membuat canvas untuk konten partitur
output_text_canvas = tk.Canvas(root, width=800, height=600)
output_text_canvas.pack(side=tk.LEFT, fill=tk.BOTH, expand=True)
# Membuat frame untuk konten di dalam canvas
output_frame = tk.Frame(output_text_canvas)
output_text_canvas.create_window((0, 0), window=output_frame, anchor="nw")
# Pastikan output_text_canvas didefinisikan sebelum diakses
output_text_canvas = tk.Canvas(output_frame)
partitur_frame = Frame(root)
partitur_frame.pack(padx=10, pady=10, fill="both", expand=True)
# Fungsi untuk memasukkan simbol notasi yang dipilih ke partitur
def insert_symbol(symbol):
output_text.insert(tk.INSERT, symbol)
# Simbol notasi yang akan digunakan (tambahkan nada panjang satu, dua, dan tiga ketuk)
symbol_options = [
"\u135E", "\u135F", "\u135D", "\u1A18", "\u0324", "\u1CDF",
"•", "••", "•••", "\u007C", "\u20E6", ":||", "/", "\\", "'",
"0", "♯", "♭", "\u2323", "\u0305", "\u0818", "\u07EB", "\u266D", "\u203F", "\u3022", "\u2503", "\u2595", "\u0821", "\u2191", "\u2193" # Nada panjang satu, dua, dan tiga ketuk
]
# Membuat kotak untuk tombol simbol notasi
symbol_frame = tk.Frame(output_frame)
symbol_frame.grid(row=0, column=0, pady=5, sticky= "w")
# Label instruksi simbol
symbol_label = tk.Label(symbol_frame, text="Simbol Notasi Angka:")
symbol_label.grid(row=0, column=1, columnspan=6, pady=(0, 5))
# Loop untuk membuat tombol untuk setiap simbol
for i, symbol in enumerate(symbol_options):
button = tk.Button(symbol_frame, text=symbol, width=2, command=lambda s=symbol: insert_symbol(s))
button.grid(row=1 + i // 10, column=i % 10, padx=5, pady=5)
# Label instruksi di atas output_text
instruksi_label = tk.Label(output_frame, fg="tomato", text="Partitur Notasi Angka (Edit di bawah sini):")
instruksi_label.grid(row=5, column=0, padx=5, pady=5)
# Membuat Text Widget untuk output
output_text = tk.Text(output_frame, wrap=tk.WORD, undo=True, width=80, height=50, font=("Courier", 10))
output_text.grid(row=6, column=0, columnspan=3, padx=10, pady=10)
# Menambahkan tombol untuk notasi angka biasa (tanpa garis di atas)
button_1 = tk.Button(symbol_frame, text="1", width=3, command=lambda: insert_symbol("1"))
button_1.grid(row=5, column=0, padx=5, pady=5)
button_2 = tk.Button(symbol_frame, text="2", width=3, command=lambda: insert_symbol("2"))
button_2.grid(row=5, column=1, padx=5, pady=5)
button_3 = tk.Button(symbol_frame, text="3", width=3, command=lambda: insert_symbol("3"))
button_3.grid(row=5, column=2, padx=5, pady=5)
button_4 = tk.Button(symbol_frame, text="4", width=3, command=lambda: insert_symbol("4"))
button_4.grid(row=5, column=3, padx=5, pady=5)
button_5 = tk.Button(symbol_frame, text="5", width=3, command=lambda: insert_symbol("5"))
button_5.grid(row=5, column=4, padx=5, pady=5)
button_6 = tk.Button(symbol_frame, text="6", width=3, command=lambda: insert_symbol("6"))
button_6.grid(row=5, column=5, padx=5, pady=5)
button_7 = tk.Button(symbol_frame, text="7", width=3, command=lambda: insert_symbol("7"))
button_7.grid(row=5, column=6, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan titik di bawah (C3)
button_1_titik_bawah = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0323", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0323"))
button_1_titik_bawah.grid(row=6, column=0, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan titik di atas (C5)
# Tambahkan tombol untuk simbol notasi titik di atas (menggunakan Unicode \u0307)
button_titik_atas = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0307", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0307"))
button_titik_atas.grid(row=6, column=1, padx=5, pady=5)
button_titik_atas_2 = tk.Button(symbol_frame, text="2\u0307", width=3, command=lambda: insert_symbol("2\u0307"))
button_titik_atas_2.grid(row=6, column=2, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan garis di atas (1/2 ketuk)
button_1_garis_atas = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0305", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0305"))
button_1_garis_atas.grid(row=7, column=0, padx=5, pady=5)
button_2_garis_atas = tk.Button(symbol_frame, text="2\u0305", width=3, command=lambda: insert_symbol("2\u0305"))
button_2_garis_atas.grid(row=7, column=1, padx=5, pady=5)
root.mainloop()
Sebagai contoh penggunaan:
notasi = ['1', '2', '3#', '4', 'r', '5b', '6', '7'] seharusnya ada di partitur (output_text) yang di file simbol dan_partitur.py, dan contoh nada ini di "run" agar bisa menghasilkan audio bunyi/suara nada
Untuk menyelesaikan file simbol_dan_partitur.py, berikut adalah beberapa penyesuaian tambahan yang diperlukan untuk memastikan bahwa aplikasi partitur notasi angka ini dapat berjalan dengan lancar dan terintegrasi dengan file peta_nada.py untuk memetakan notasi ke audio. Saya juga menyertakan implementasi penuh fungsi yang belum selesai dan beberapa saran tambahan:
import tkinter as tk
from tkinter import Menu, filedialog, simpledialog, messagebox, Frame, Label, Entry, Button
import os
from pydub import AudioSegment
from pydub.playback import play
from peta_nada import petakan_notasi_ke_audio # Mengimpor fungsi dari file peta_nada
# Setup UI
root = tk.Tk()
root.geometry("690x1390")
root.title("Partitur Notasi Angka Ke Audio")
# Membuat canvas untuk konten partitur
output_text_canvas = tk.Canvas(root, width=800, height=600)
output_text_canvas.pack(side=tk.LEFT, fill=tk.BOTH, expand=True)
# Membuat frame untuk konten di dalam canvas
output_frame = tk.Frame(output_text_canvas)
output_text_canvas.create_window((0, 0), window=output_frame, anchor="nw")
# Pastikan output_text_canvas didefinisikan sebelum diakses
output_text_canvas = tk.Canvas(output_frame)
partitur_frame = Frame(root)
partitur_frame.pack(padx=10, pady=10, fill="both", expand=True)
# Fungsi untuk memasukkan simbol notasi yang dipilih ke partitur
def insert_symbol(symbol):
output_text.insert(tk.INSERT, symbol)
# Simbol notasi yang akan digunakan (tambahkan nada panjang satu, dua, dan tiga ketuk)
symbol_options = [
"\u135E", "\u135F", "\u135D", "\u1A18", "\u0324", "\u1CDF",
"•", "••", "•••", "\u007C", "\u20E6", ":||", "/", "\\", "'",
"0", "♯", "♭", "\u2323", "\u0305", "\u0818", "\u07EB", "\u266D", "\u203F", "\u3022", "\u2503", "\u2595", "\u0821", "\u2191", "\u2193"
]
# Membuat kotak untuk tombol simbol notasi
symbol_frame = tk.Frame(output_frame)
symbol_frame.grid(row=0, column=0, pady=5, sticky="w")
# Label instruksi simbol
symbol_label = tk.Label(symbol_frame, text="Simbol Notasi Angka:")
symbol_label.grid(row=0, column=1, columnspan=6, pady=(0, 5))
# Loop untuk membuat tombol untuk setiap simbol
for i, symbol in enumerate(symbol_options):
button = tk.Button(symbol_frame, text=symbol, width=2, command=lambda s=symbol: insert_symbol(s))
button.grid(row=1 + i // 10, column=i % 10, padx=5, pady=5)
# Label instruksi di atas output_text
instruksi_label = tk.Label(output_frame, fg="tomato", text="Partitur Notasi Angka (Edit di bawah sini):")
instruksi_label.grid(row=5, column=0, padx=5, pady=5)
# Membuat Text Widget untuk output
output_text = tk.Text(output_frame, wrap=tk.WORD, width=100, height=20)
output_text.grid(row=6, column=0, padx=5, pady=5)
# Fungsi untuk memainkan audio berdasarkan notasi di output_text
def mainkan_audio():
# Mengambil teks dari output_text dan membaginya menjadi daftar simbol
notasi = output_text.get("1.0", tk.END).strip().split()
if notasi:
try:
# Memetakan notasi ke audio dan menggabungkannya
hasil_audio = petakan_notasi_ke_audio(notasi)
# Memainkan audio hasil gabungan
play(hasil_audio)
except Exception as e:
messagebox.showerror("Error", f"Terjadi kesalahan saat memproses audio: {e}")
else:
messagebox.showwarning("Peringatan", "Tidak ada notasi yang dimasukkan.")
# Tombol untuk memainkan audio
mainkan_button = tk.Button(output_frame, text="Mainkan Audio", command=mainkan_audio)
mainkan_button.grid(row=7, column=0, padx=5, pady=10)
# Fungsi untuk menyimpan partitur ke file teks
def simpan_partitur():
file_path = filedialog.asksaveasfilename(defaultextension=".txt", filetypes=[("Text files", "*.txt")])
if file_path:
with open(file_path, 'w') as f:
f.write(output_text.get("1.0", tk.END))
messagebox.showinfo("Sukses", "Partitur berhasil disimpan.")
# Tombol untuk menyimpan partitur
simpan_button = tk.Button(output_frame, text="Simpan Partitur", command=simpan_partitur)
simpan_button.grid(row=8, column=0, padx=5, pady=10)
# Fungsi untuk memuat partitur dari file teks
def muat_partitur():
file_path = filedialog.askopenfilename(filetypes=[("Text files", "*.txt")])
if file_path:
with open(file_path, 'r') as f:
partitur = f.read()
output_text.delete("1.0", tk.END)
output_text.insert(tk.INSERT, partitur)
# Tombol untuk memuat partitur
muat_button = tk.Button(output_frame, text="Muat Partitur", command=muat_partitur)
muat_button.grid(row=9, column=0, padx=5, pady=10)
# Menjalankan UI
root.mainloop()
Penjelasan tambahan:
1. Mainkan Audio: Tombol ini akan mengambil teks dari widget output_text, memecahnya menjadi simbol-simbol notasi, dan memainkannya menggunakan fungsi petakan_notasi_ke_audio() dari file peta_nada.py.
2. Simpan Partitur: Fungsi ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan teks notasi angka ke file .txt.
3. Muat Partitur: Pengguna dapat memuat kembali partitur yang sudah disimpan dari file .txt.
Sekarang, aplikasi ini sudah lengkap dan memungkinkan pengguna memasukkan notasi angka, menyimpan atau memuatnya, serta memainkan audio yang dipetakan dari simbol notasi yang dimasukkan.
Ketika kode dieksekusi dari file simbol_dan_partitur.py, maka muncul error:
/data/user/0/ru.iiec.pydroid3/files/aarch64-linux-android/lib/python3.11/site-packages/pydub/utils.py:170: RuntimeWarning: Couldn't find ffmpeg or avconv - defaulting to ffmpeg, but may not work
warn("Couldn't find ffmpeg or avconv - defaulting to ffmpeg, but may not work", RuntimeWarning)
Traceback (most recent call last):
File "/storage/emulated/0/proyekku/ℙ𝕒𝕟𝕠𝕥𝕒𝕟𝕂𝕖𝔸𝕦𝕕𝕚𝕠/simbol_dan_partitur.py", line 6, in <module>
from peta_nada import petakan_notasi_ke_audio # Mengimpor fungsi dari file peta_nada
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
File "/storage/emulated/0/proyekku/ℙ𝕒𝕟𝕠𝕥𝕒𝕟𝕂𝕖𝔸𝕦𝕕𝕚𝕠/peta_nada.py", line 105, in <module>
hasil_audio = petakan_notasi_ke_audio(notasi)
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
File "/storage/emulated/0/proyekku/ℙ𝕒𝕟𝕠𝕥𝕒𝕟𝕂𝕖𝔸𝕦𝕕𝕚𝕠/peta_nada.py", line 95, in petakan_notasi_ke_audio
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
File "/data/user/0/ru.iiec.pydroid3/files/aarch64-linux-android/lib/python3.11/site-packages/pydub/audio_segment.py", line 808, in from_wav
return cls.from_file(file, 'wav', parameters=parameters)
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
File "/data/user/0/ru.iiec.pydroid3/files/aarch64-linux-android/lib/python3.11/site-packages/pydub/audio_segment.py", line 651, in from_file
file, close_file = _fd_or_path_or_tempfile(file, 'rb', tempfile=False)
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
File "/data/user/0/ru.iiec.pydroid3/files/aarch64-linux-android/lib/python3.11/site-packages/pydub/utils.py", line 60, in _fd_or_path_or_tempfile
fd = open(fd, mode=mode)
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
FileNotFoundError: [Errno 2] No such file or directory: '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/piano_C4.wav'
Error yang muncul di sini terjadi karena Python tidak dapat menemukan file audio yang diperlukan, tepatnya file piano_C4.wav, di direktori /storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperbaiki error ini:
1. Periksa Lokasi File
Pastikan file audio piano_C4.wav benar-benar ada di lokasi yang disebutkan dalam pesan error, yaitu di folder:
/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/
Jika tidak ada, salin file tersebut ke direktori ini.
2. Pastikan Nama File dan Ekstensi Benar
Periksa nama file dengan cermat, termasuk huruf besar-kecil (case-sensitive). Misalnya, jika nama file sebenarnya Piano_C4.wav, maka itu tidak akan ditemukan jika dicari sebagai piano_C4.wav.
3. Ubah Path di Kode
Jika file berada di lokasi yang berbeda, pastikan untuk mengubah jalur file di kode Anda di peta_nada.py pada bagian yang memuat file tersebut, misalnya:
file_path = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/piano_C4.wav'
Anda bisa menggantinya dengan jalur yang benar sesuai letak file saat ini.
4. Pastikan Izin Akses File
Pada perangkat Android, aplikasi mungkin membutuhkan izin akses penyimpanan. Periksa apakah aplikasi Python yang Anda gunakan (misalnya Pydroid) memiliki izin yang diperlukan untuk mengakses penyimpanan eksternal. Anda dapat mengecek ini melalui pengaturan aplikasi di perangkat Anda.
Setelah langkah-langkah ini, jalankan kembali program untuk memastikan apakah masalah sudah teratasi.
Tolong posisikan tombol tombol mainkan_button, simpan_button, dan muat_button berada dalam baris yang sams dan pas di atas output_text bila dari pandangan user.
Berikut kode:
import tkinter as tk
from tkinter import Menu, filedialog, simpledialog, messagebox, Frame, Label, Entry, Button
import os
from pydub import AudioSegment
import time
from pydub import AudioSegment
from pydub.playback import play
# Setup UI
root = tk.Tk()
root.geometry("690x1390")
root.title("Partitur Notasi Angka Ke Audio")
# Membuat canvas untuk konten partitur
output_text_canvas = tk.Canvas(root, width=800, height=600)
output_text_canvas.pack(side=tk.LEFT, fill=tk.BOTH, expand=True)
# Membuat frame untuk konten di dalam canvas
output_frame = tk.Frame(output_text_canvas)
output_text_canvas.create_window((0, 0), window=output_frame, anchor="nw")
# Pastikan output_text_canvas didefinisikan sebelum diakses
output_text_canvas = tk.Canvas(output_frame)
partitur_frame = Frame(root)
partitur_frame.pack(padx=10, pady=10, fill="both", expand=True)
# Fungsi untuk memasukkan simbol notasi yang dipilih ke partitur
def insert_symbol(symbol):
output_text.insert(tk.INSERT, symbol)
# Simbol notasi yang akan digunakan (tambahkan nada panjang satu, dua, dan tiga ketuk)
symbol_options = [
"\u135E", "\u135F", "\u135D", "\u1A18", "\u0324", "\u1CDF",
"•", "••", "•••", "\u007C", "\u20E6", ":||", "/", "\\", "'",
"0", "♯", "♭", "\u2323", "\u0305", "\u0818", "\u07EB", "\u266D", "\u203F", "\u3022", "\u2503", "\u2595", "\u0821", "\u2191", "\u2193" # Nada panjang satu, dua, dan tiga ketuk
]
# Membuat kotak untuk tombol simbol notasi
symbol_frame = tk.Frame(output_frame)
symbol_frame.grid(row=0, column=0, pady=5, sticky= "w")
# Label instruksi simbol
symbol_label = tk.Label(symbol_frame, text="Simbol Notasi Angka:")
symbol_label.grid(row=0, column=1, columnspan=6, pady=(0, 5))
# Loop untuk membuat tombol untuk setiap simbol
for i, symbol in enumerate(symbol_options):
button = tk.Button(symbol_frame, text=symbol, width=2, command=lambda s=symbol: insert_symbol(s))
button.grid(row=1 + i // 10, column=i % 10, padx=5, pady=5)
# Label instruksi di atas output_text
instruksi_label = tk.Label(output_frame, fg="tomato", text="Partitur Notasi Angka (Edit di bawah sini):")
instruksi_label.grid(row=5, column=0, padx=5, pady=5)
# Membuat Text Widget untuk output
output_text = tk.Text(output_frame, wrap=tk.WORD, undo=True, width=80, height=15, font=("Courier", 10))
output_text.grid(row=6, column=0, columnspan=3, padx=10, pady=10)
# Menambahkan tombol untuk notasi angka biasa (tanpa garis di atas)
button_1 = tk.Button(symbol_frame, text="1", width=3, command=lambda: insert_symbol("1"))
button_1.grid(row=5, column=0, padx=5, pady=5)
button_2 = tk.Button(symbol_frame, text="2", width=3, command=lambda: insert_symbol("2"))
button_2.grid(row=5, column=1, padx=5, pady=5)
button_3 = tk.Button(symbol_frame, text="3", width=3, command=lambda: insert_symbol("3"))
button_3.grid(row=5, column=2, padx=5, pady=5)
button_4 = tk.Button(symbol_frame, text="4", width=3, command=lambda: insert_symbol("4"))
button_4.grid(row=5, column=3, padx=5, pady=5)
button_5 = tk.Button(symbol_frame, text="5", width=3, command=lambda: insert_symbol("5"))
button_5.grid(row=5, column=4, padx=5, pady=5)
button_6 = tk.Button(symbol_frame, text="6", width=3, command=lambda: insert_symbol("6"))
button_6.grid(row=5, column=5, padx=5, pady=5)
button_7 = tk.Button(symbol_frame, text="7", width=3, command=lambda: insert_symbol("7"))
button_7.grid(row=5, column=6, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan titik di bawah (C3)
button_1_titik_bawah = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0323", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0323"))
button_1_titik_bawah.grid(row=6, column=0, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan titik di atas (C5)
# Tambahkan tombol untuk simbol notasi titik di atas (menggunakan Unicode \u0307)
button_titik_atas = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0307", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0307"))
button_titik_atas.grid(row=6, column=1, padx=5, pady=5)
button_titik_atas_2 = tk.Button(symbol_frame, text="2\u0307", width=3, command=lambda: insert_symbol("2\u0307"))
button_titik_atas_2.grid(row=6, column=2, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan garis di atas (1/2 ketuk)
button_1_garis_atas = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0305", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0305"))
button_1_garis_atas.grid(row=7, column=0, padx=5, pady=5)
button_2_garis_atas = tk.Button(symbol_frame, text="2\u0305", width=3, command=lambda: insert_symbol("2\u0305"))
button_2_garis_atas.grid(row=7, column=1, padx=5, pady=5)
# Fungsi untuk memainkan audio berdasarkan notasi di output_text
def mainkan_audio():
# Mengambil teks dari output_text dan membaginya menjadi daftar simbol
notasi = output_text.get("1.0", tk.END).strip().split()
if notasi:
try:
# Memetakan notasi ke audio dan menggabungkannya
hasil_audio = petakan_notasi_ke_audio(notasi)
# Memainkan audio hasil gabungan
play(hasil_audio)
except Exception as e:
messagebox.showerror("Error", f"Terjadi kesalahan saat memproses audio: {e}")
else:
messagebox.showwarning("Peringatan", "Tidak ada notasi yang dimasukkan.")
# Tombol untuk memainkan audio
mainkan_button = tk.Button(output_frame, text="Mainkan Audio", command=mainkan_audio)
mainkan_button.grid(row=7, column=0, padx=5, pady=10, sticky ="w")
# Fungsi untuk menyimpan partitur ke file teks
def simpan_partitur():
file_path = filedialog.asksaveasfilename(defaultextension=".txt", filetypes=[("Text files", "*.txt")])
if file_path:
with open(file_path, 'w') as f:
f.write(output_text.get("1.0", tk.END))
messagebox.showinfo("Sukses", "Partitur berhasil disimpan.")
# Tombol untuk menyimpan partitur
simpan_button = tk.Button(output_frame, text="Simpan Partitur", command=simpan_partitur)
simpan_button.grid(row=8, column=0, padx=5, pady=10, sticky="w")
# Fungsi untuk memuat partitur dari file teks
def muat_partitur():
file_path = filedialog.askopenfilename(filetypes=[("Text files", "*.txt")])
if file_path:
with open(file_path, 'r') as f:
partitur = f.read()
output_text.delete("1.0", tk.END)
output_text.insert(tk.INSERT, partitur)
# Tombol untuk memuat partitur
muat_button = tk.Button(output_frame, text="Muat Partitur", command=muat_partitur)
muat_button.grid(row=9, column=0, padx=5, pady=10, sticky="w")
# Menjalankan UI
root.mainloop()
Untuk menempatkan tombol-tombol mainkan_button, simpan_button, dan muat_button di baris yang sama dan tepat di atas partitur, kita bisa mengatur tombol-tombol tersebut pada satu baris (row yang sama) dan mengatur grid-nya agar terpusat. Setelah itu, partitur ditempatkan di baris di bawahnya.
Berikut adalah contoh pengaturan yang bisa digunakan:
# Atur frame untuk tombol di baris yang sama
button_frame = tk.Frame(output_frame)
button_frame.grid(row=5, column=0, columnspan=2, pady=(10, 0)) # Di atas partitur dan gunakan columnspan agar tombol berada di tengah
# Tambahkan tombol-tombol ke dalam frame
mainkan_button = tk.Button(button_frame, text="Mainkan")
mainkan_button.grid(row=0, column=0, padx=5)
simpan_button = tk.Button(button_frame, text="Simpan")
simpan_button.grid(row=0, column=1, padx=5)
muat_button = tk.Button(button_frame, text="Muat")
muat_button.grid(row=0, column=2, padx=5)
# Atur partitur (Text widget) di bawah tombol
output_text = tk.Text(output_frame, wrap=tk.WORD, undo=True, width=80, height=15, font=("Courier", 10))
output_text.grid(row=6, column=0, columnspan=2, padx=10, pady=10) # Letakkan partitur di bawah tombol
Penjelasan:
1. Frame untuk Tombol: Saya membuat sebuah button_frame untuk menempatkan tombol-tombol di satu baris. Ini mempermudah pengaturan posisi mereka di atas partitur.
2. Grid Tombol: Tombol-tombol mainkan_button, simpan_button, dan muat_button ditempatkan di dalam button_frame pada baris yang sama (row=0) dengan pengaturan column=0, column=1, dan column=2. Saya juga menambahkan padding horizontal (padx=5) di antara setiap tombol untuk memberikan jarak.
3. Partitur (Text Widget): Partitur ditempatkan di row=6, di bawah tombol, dengan columnspan=2 untuk menggabungkan dua kolom dan memastikan ukurannya pas.
Dengan cara ini, tombol-tombol akan berada di baris yang sama, terpusat, dan langsung di atas partitur.
Penulisan kode apa lagi yang kurang, ketika partitur yang berisi notasi angka nada dieksekusi dengan tombol mainkan ditekan, maka muncul messagebox pesan : Terjadi kesalahan saat memproses audio ...
Berikut kode isi file butuh diperbaiki:
peta_nada.py:
import os
from pydub import AudioSegment
# Folder tempat file sampel nada berada
folder_nada = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/'
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol ke file audio
peta_nada = {
' 1\u1CDF': 'piano_C1.wav', '1-3': 'piano_C1.wav',
' 2\u1CDF': 'piano_D1.wav', '2-3': 'piano_D1.wav',
' 3\u1CDF': 'piano_E1.wav', '3-3': 'piano_E1.wav',
' 4\u1CDF': 'piano_F1.wav', '4-3': 'piano_F1.wav',
' 5\u1CDF': 'piano_G1.wav', '5-3': 'piano_G1.wav',
' 6\u1CDF': 'piano_A1.wav', '6-3': 'piano_A1.wav',
' 7\u1CDF': 'piano_B1.wav', '7-3': 'piano_B1.wav',
' 1\u0324': 'piano_C2.wav', '1-2': 'piano_C2.wav',
' 2\u0324': 'piano_D2.wav', '2-2': 'piano_D2.wav',
' 3\u0324': 'piano_E2.wav', '3-2': 'piano_E2.wav',
' 4\u0324': 'piano_F2.wav', '4-2': 'piano_F2.wav',
' 5\u0324': 'piano_G2.wav', '5-2': 'piano_G2.wav',
' 6\u0324': 'piano_A2.wav', '6-2': 'piano_A2.wav',
' 7\u0324': 'piano_B2.wav', '7-2': 'piano_B2.wav',
' 1\u1A18': 'piano_C3.wav', '1-1': 'piano_C3.wav',
' 2\u1A18': 'piano_D3.wav', '2-1': 'piano_D3.wav',
' 3\u1A18': 'piano_E3.wav', '3-1': 'piano_E3.wav',
' 4\u1A18': 'piano_F3.wav', '4-1': 'piano_F3.wav',
' 5\u1A18': 'piano_G3.wav', '5-1': 'piano_G3.wav',
' 6\u1A18': 'piano_A3.wav', '6-1': 'piano_A3.wav',
' 7\u1A18': 'piano_B3.wav', '7-1': 'piano_B3.wav',
'1': 'piano_C4.wav', '10': 'piano_C4.wav',
'2': 'piano_D4.wav', '20': 'piano_D4.wav',
'3': 'piano_E4.wav', '30': 'piano_E4.wav',
'4': 'piano_F4.wav', '40': 'piano_F4.wav',
'5': 'piano_G4.wav', '50': 'piano_G4.wav',
'6': 'piano_A4.wav', '60': 'piano_A4.wav',
'7': 'piano_B4.wav', '70': 'piano_B4.wav',
' 1\u135E': 'piano_C5.wav', '11': 'piano_C5.wav',
' 2\u135E': 'piano_D5.wav', '21': 'piano_D5.wav',
' 3\u135E': 'piano_E5.wav', '31': 'piano_E5.wav',
' 4\u135E': 'piano_F5.wav', '41': 'piano_F5.wav',
' 5\u135E': 'piano_G5.wav', '51': 'piano_G5.wav',
' 6\u135E': 'piano_A5.wav', '61': 'piano_A5.wav',
' 7\u135E': 'piano_B5.wav', '71': 'piano_B5.wav',
' 1\u135F': 'piano_C6.wav', '12': 'piano_C6.wav',
' 2\u135F': 'piano_D6.wav', '22': 'piano_D6.wav',
' 3\u135F': 'piano_E6.wav', '32': 'piano_E6.wav',
' 4\u135F': 'piano_F6.wav', '42': 'piano_F6.wav',
' 5\u135F': 'piano_G6.wav', '52': 'piano_G6.wav',
' 6\u135F': 'piano_A6.wav', '62': 'piano_A6.wav',
' 7\u135F': 'piano_B6.wav', '72': 'piano_B6.wav',
' 1\u135D': 'piano_C7.wav', '13': 'piano_C7.wav',
' 2\u135D': 'piano_D7.wav', '23': 'piano_D7.wav',
' 3\u135D': 'piano_E7.wav', '33': 'piano_E7.wav',
' 4\u135D': 'piano_F7.wav', '43': 'piano_F7.wav',
' 5\u135D': 'piano_G7.wav', '53': 'piano_G7.wav',
' 6\u135D': 'piano_A7.wav', '63': 'piano_A7.wav',
' 7\u135D': 'piano_B7.wav', '73': 'piano_B7.wav',
'1#': 'piano_C4_sharp.wav',
'2b': 'piano_D4_flat.wav',
'r': 'rest.wav', # Jeda (rest)
}
# Objek AudioSegment yang akan berisi gabungan audio
hasil_audio = AudioSegment.silent(duration=0)
for simbol in notasi:
if simbol.endswith('#'):
# Tangani nada sharp
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + '#')
elif simbol.endswith('b'):
# Tangani nada flat
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + 'b')
elif simbol == 'r':
# Menambahkan 500ms jeda (rest)
hasil_audio += AudioSegment.silent(duration=500)
continue
else:
# Tangani notasi biasa
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if file_nada:
file_path = os.path.join(folder_nada, file_nada)
# Memuat file audio
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
# Menambahkan ke hasil gabungan
hasil_audio += audio_segment
# Mengembalikan hasil gabungan audio
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
return hasil_audio
simbol_dan_partitur.py:
import tkinter as tk
from tkinter import Menu, filedialog, simpledialog, messagebox, Frame, Label, Entry, Button
import os
from pydub import AudioSegment
import time
from pydub import AudioSegment
from pydub.playback import play
from peta_nada import petakan_notasi_ke_audio
# Setup UI
root = tk.Tk()
root.geometry("690x1390")
root.title("Partitur Notasi Angka Ke Audio")
# Membuat canvas untuk konten partitur
output_text_canvas = tk.Canvas(root, width=800, height=600)
output_text_canvas.pack(side=tk.LEFT, fill=tk.BOTH, expand=True)
# Membuat frame untuk konten di dalam canvas
output_frame = tk.Frame(output_text_canvas)
output_text_canvas.create_window((0, 0), window=output_frame, anchor="nw")
# Pastikan output_text_canvas didefinisikan sebelum diakses
output_text_canvas = tk.Canvas(output_frame)
partitur_frame = Frame(root)
partitur_frame.pack(padx=10, pady=10, fill="both", expand=True)
# Fungsi untuk memasukkan simbol notasi yang dipilih ke partitur
def insert_symbol(symbol):
output_text.insert(tk.INSERT, symbol)
# Simbol notasi yang akan digunakan (tambahkan nada panjang satu, dua, dan tiga ketuk)
symbol_options = [
"\u135E", "\u135F", "\u135D", "\u1A18", "\u0324", "\u1CDF",
"•", "••", "•••", "\u007C", "\u20E6", ":||", "/", "\\", "'",
"0", "♯", "♭", "\u2323", "\u0305", "\u0818", "\u07EB", "\u266D", "\u203F", "\u3022", "\u2503", "\u2595", "\u0821", "\u2191", "\u2193" # Nada panjang satu, dua, dan tiga ketuk
]
# Membuat kotak untuk tombol simbol notasi
symbol_frame = tk.Frame(output_frame)
symbol_frame.grid(row=0, column=0, pady=5, sticky= "w")
# Label instruksi simbol
symbol_label = tk.Label(symbol_frame, text="Simbol Notasi Angka:")
symbol_label.grid(row=0, column=0, columnspan=6, pady=(0, 5))
# Loop untuk membuat tombol untuk setiap simbol
for i, symbol in enumerate(symbol_options):
button = tk.Button(symbol_frame, text=symbol, width=2, command=lambda s=symbol: insert_symbol(s))
button.grid(row=1 + i // 10, column=i % 10, padx=5, pady=5)
# Label instruksi di atas output_text
instruksi_label = tk.Label(output_frame, fg="tomato", text="Partitur Notasi Angka (Edit di bawah sini):")
instruksi_label.grid(row=1, column=0, padx=5, pady=5)
# Membuat Text Widget untuk output
output_text = tk.Text(output_frame, wrap=tk.WORD, undo=True, width=80, height=18, font=("Courier", 10))
output_text.grid(row=4, column=0, columnspan=3, padx=10, pady=10)
# Menambahkan tombol untuk notasi angka biasa (tanpa garis di atas)
button_1 = tk.Button(symbol_frame, text="1", width=3, command=lambda: insert_symbol("1"))
button_1.grid(row=5, column=0, padx=5, pady=5)
button_2 = tk.Button(symbol_frame, text="2", width=3, command=lambda: insert_symbol("2"))
button_2.grid(row=5, column=1, padx=5, pady=5)
button_3 = tk.Button(symbol_frame, text="3", width=3, command=lambda: insert_symbol("3"))
button_3.grid(row=5, column=2, padx=5, pady=5)
button_4 = tk.Button(symbol_frame, text="4", width=3, command=lambda: insert_symbol("4"))
button_4.grid(row=5, column=3, padx=5, pady=5)
button_5 = tk.Button(symbol_frame, text="5", width=3, command=lambda: insert_symbol("5"))
button_5.grid(row=5, column=4, padx=5, pady=5)
button_6 = tk.Button(symbol_frame, text="6", width=3, command=lambda: insert_symbol("6"))
button_6.grid(row=5, column=5, padx=5, pady=5)
button_7 = tk.Button(symbol_frame, text="7", width=3, command=lambda: insert_symbol("7"))
button_7.grid(row=5, column=6, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan titik di bawah (C3)
button_1_titik_bawah = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0323", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0323"))
button_1_titik_bawah.grid(row=6, column=0, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan titik di atas (C5)
# Tambahkan tombol untuk simbol notasi titik di atas (menggunakan Unicode \u0307)
button_titik_atas = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0307", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0307"))
button_titik_atas.grid(row=6, column=1, padx=5, pady=5)
button_titik_atas_2 = tk.Button(symbol_frame, text="2\u0307", width=3, command=lambda: insert_symbol("2\u0307"))
button_titik_atas_2.grid(row=6, column=2, padx=5, pady=5)
# Menambahkan tombol simbol untuk notasi angka dengan garis di atas (1/2 ketuk)
button_1_garis_atas = tk.Button(symbol_frame, text="1\u0305", width=3, command=lambda: insert_symbol("1\u0305"))
button_1_garis_atas.grid(row=6, column=3, padx=5, pady=5)
button_2_garis_atas = tk.Button(symbol_frame, text="2\u0305", width=3, command=lambda: insert_symbol("2\u0305"))
button_2_garis_atas.grid(row=6, column=4, padx=5, pady=5)
# Fungsi untuk memainkan audio berdasarkan notasi di output_text
def mainkan_audio():
# Mengambil teks dari output_text dan membaginya menjadi daftar simbol
notasi = output_text.get("1.0", tk.END).strip().split()
if notasi:
try:
# Memetakan notasi ke audio dan menggabungkannya
hasil_audio = petakan_notasi_ke_audio(notasi)
# Memainkan audio hasil gabungan
play(hasil_audio)
except Exception as e:
messagebox.showerror("Error", f"Terjadi kesalahan saat memproses audio: {e}")
else:
messagebox.showwarning("Peringatan", "Tidak ada notasi yang dimasukkan.")
# Fungsi untuk menyimpan partitur ke file teks
def simpan_partitur():
file_path = filedialog.asksaveasfilename(defaultextension=".txt", filetypes=[("Text files", "*.txt")])
if file_path:
with open(file_path, 'w') as f:
f.write(output_text.get("1.0", tk.END))
messagebox.showinfo("Sukses", "Partitur berhasil disimpan.")
# Fungsi untuk memuat partitur dari file teks
def muat_partitur():
file_path = filedialog.askopenfilename(filetypes=[("Text files", "*.txt")])
if file_path:
with open(file_path, 'r') as f:
partitur = f.read()
output_text.delete("1.0", tk.END)
output_text.insert(tk.INSERT, partitur)
# Atur frame untuk tombol di baris yang sama
button_frame = tk.Frame(output_frame)
button_frame.grid(row=2, column=0, sticky="w", columnspan=2, pady=(10, 0)) # Di atas partitur dan gunakan columnspan agar tombol berada di tengah
# Tambahkan tombol-tombol ke dalam frame
mainkan_button = tk.Button(button_frame, text="Mainkan", bg="purple", fg="white", command= mainkan_audio)
mainkan_button.grid(row=0, column=0, padx=5)
simpan_button = tk.Button(button_frame, text="Simpan", bg="purple", fg="white", command= simpan_partitur)
simpan_button.grid(row=0, column=1, padx=5)
muat_button = tk.Button(button_frame, text="Buka", bg="purple", fg="white", command= muat_partitur)
muat_button.grid(row=0, column=2, padx=5)
# Menjalankan UI
root.mainloop()
Ada beberapa potensi sumber kesalahan yang dapat menyebabkan pesan error "Terjadi kesalahan saat memproses audio..." muncul saat mengeksekusi file peta_nada.py atau simbol_dan_partitur.py. Berikut adalah langkah-langkah untuk memperbaiki kode:
1. Cek apakah file audio ada dan dapat diakses: Pastikan semua file audio (piano_C1.wav, piano_D1.wav, dll.) ada di folder sampel_nada. Jika file audio tidak ditemukan, maka AudioSegment.from_wav() akan gagal, dan ini bisa memicu kesalahan.
Solusi: Tambahkan pengecekan apakah file ada sebelum memuatnya:
if os.path.exists(file_path):
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
else:
messagebox.showerror("File Error", f"File audio {file_path} tidak ditemukan.")
return None # Hentikan eksekusi jika file tidak ditemukan
2. Cek apakah simbol yang digunakan terdaftar di peta_nada: Jika ada simbol dalam notasi yang tidak ada di dictionary peta_nada, maka file_nada akan bernilai None, dan akan menyebabkan kesalahan saat mencoba memuat file audio.
Solusi: Tambahkan pengecekan jika simbol tidak ada di peta_nada:
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if not file_nada:
messagebox.showerror("Notasi Error", f"Simbol '{simbol}' tidak dikenali.")
return None # Hentikan eksekusi jika simbol tidak dikenali
3. Penanganan format file yang tepat: pydub mendukung berbagai format, tetapi karena Anda menggunakan .wav, pastikan format ini didukung pada platform yang digunakan.
Solusi: Jika memungkinkan, uji apakah AudioSegment.from_wav() benar-benar dapat memuat file audio di perangkat atau emulator. Misalnya, untuk format lain, Anda bisa mengubah format ekspor:
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
Pastikan tidak ada konflik format di platform.
4. Penanganan simbol r (rest): Pastikan bahwa jeda ditangani dengan benar, dan tidak ada tumpang tindih durasi pada file audio yang dihasilkan.
5. Ekspor hasil audio: Pastikan bahwa file output_audio.wav diekspor dengan benar, dan beri path yang sesuai.
hasil_audio.export("/storage/emulated/0/proyekku/output/output_audio.wav", format="wav")
Pastikan juga direktori tujuan /storage/emulated/0/proyekku/output/ ada.
6. Tambahkan logging atau debugging: Jika masih ada masalah, tambahkan log atau cetakan untuk melihat di mana error terjadi. Misalnya:
print(f"Memuat file: {file_path}")
Jika dengan perbaikan ini masalah masih ada, pastikan untuk mengecek izin akses file di perangkat atau lingkungan tempat kode dieksekusi.
Apakah sudah benar atau masih salah kode isi file peta_nada.py berikut ini:
import os
from pydub import AudioSegment
# Folder tempat file sampel nada berada
folder_nada = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/'
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol ke file audio
peta_nada = {
' 1\u1CDF': 'piano_C1.wav', '1-3': 'piano_C1.wav',
' 2\u1CDF': 'piano_D1.wav', '2-3': 'piano_D1.wav',
' 3\u1CDF': 'piano_E1.wav', '3-3': 'piano_E1.wav',
' 4\u1CDF': 'piano_F1.wav', '4-3': 'piano_F1.wav',
' 5\u1CDF': 'piano_G1.wav', '5-3': 'piano_G1.wav',
' 6\u1CDF': 'piano_A1.wav', '6-3': 'piano_A1.wav',
' 7\u1CDF': 'piano_B1.wav', '7-3': 'piano_B1.wav',
' 1\u0324': 'piano_C2.wav', '1-2': 'piano_C2.wav',
' 2\u0324': 'piano_D2.wav', '2-2': 'piano_D2.wav',
' 3\u0324': 'piano_E2.wav', '3-2': 'piano_E2.wav',
' 4\u0324': 'piano_F2.wav', '4-2': 'piano_F2.wav',
' 5\u0324': 'piano_G2.wav', '5-2': 'piano_G2.wav',
' 6\u0324': 'piano_A2.wav', '6-2': 'piano_A2.wav',
' 7\u0324': 'piano_B2.wav', '7-2': 'piano_B2.wav',
' 1\u1A18': 'piano_C3.wav', '1-1': 'piano_C3.wav',
' 2\u1A18': 'piano_D3.wav', '2-1': 'piano_D3.wav',
' 3\u1A18': 'piano_E3.wav', '3-1': 'piano_E3.wav',
' 4\u1A18': 'piano_F3.wav', '4-1': 'piano_F3.wav',
' 5\u1A18': 'piano_G3.wav', '5-1': 'piano_G3.wav',
' 6\u1A18': 'piano_A3.wav', '6-1': 'piano_A3.wav',
' 7\u1A18': 'piano_B3.wav', '7-1': 'piano_B3.wav',
'1': 'piano_C4.wav', '10': 'piano_C4.wav',
'2': 'piano_D4.wav', '20': 'piano_D4.wav',
'3': 'piano_E4.wav', '30': 'piano_E4.wav',
'4': 'piano_F4.wav', '40': 'piano_F4.wav',
'5': 'piano_G4.wav', '50': 'piano_G4.wav',
'6': 'piano_A4.wav', '60': 'piano_A4.wav',
'7': 'piano_B4.wav', '70': 'piano_B4.wav',
' 1\u135E': 'piano_C5.wav', '11': 'piano_C5.wav',
' 2\u135E': 'piano_D5.wav', '21': 'piano_D5.wav',
' 3\u135E': 'piano_E5.wav', '31': 'piano_E5.wav',
' 4\u135E': 'piano_F5.wav', '41': 'piano_F5.wav',
' 5\u135E': 'piano_G5.wav', '51': 'piano_G5.wav',
' 6\u135E': 'piano_A5.wav', '61': 'piano_A5.wav',
' 7\u135E': 'piano_B5.wav', '71': 'piano_B5.wav',
' 1\u135F': 'piano_C6.wav', '12': 'piano_C6.wav',
' 2\u135F': 'piano_D6.wav', '22': 'piano_D6.wav',
' 3\u135F': 'piano_E6.wav', '32': 'piano_E6.wav',
' 4\u135F': 'piano_F6.wav', '42': 'piano_F6.wav',
' 5\u135F': 'piano_G6.wav', '52': 'piano_G6.wav',
' 6\u135F': 'piano_A6.wav', '62': 'piano_A6.wav',
' 7\u135F': 'piano_B6.wav', '72': 'piano_B6.wav',
' 1\u135D': 'piano_C7.wav', '13': 'piano_C7.wav',
' 2\u135D': 'piano_D7.wav', '23': 'piano_D7.wav',
' 3\u135D': 'piano_E7.wav', '33': 'piano_E7.wav',
' 4\u135D': 'piano_F7.wav', '43': 'piano_F7.wav',
' 5\u135D': 'piano_G7.wav', '53': 'piano_G7.wav',
' 6\u135D': 'piano_A7.wav', '63': 'piano_A7.wav',
' 7\u135D': 'piano_B7.wav', '73': 'piano_B7.wav',
'1#': 'piano_C4_sharp.wav',
'2b': 'piano_D4_flat.wav',
'r': 'rest.wav', # Jeda (rest
}
# Objek AudioSegment yang akan berisi gabungan audio
hasil_audio = AudioSegment.silent(duration=0)
for simbol in notasi:
if simbol.endswith('#'):
# Tangani nada sharp
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + '#')
elif simbol.endswith('b'):
# Tangani nada flat
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if not file_nada:
messagebox.showerror("Notasi Error", f"Simbol '{simbol}' tidak dikenali.")
return None # Hentikan eksekusi jika simbol tidak dikenali
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + 'b')
elif simbol == 'r':
# Menambahkan 500ms jeda (rest)
hasil_audio += AudioSegment.silent(duration=500)
continue
else:
# Tangani notasi biasa
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if file_nada:
file_path = os.path.join(folder_nada, file_nada)
# Memuat file audio
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
# Menambahkan ke hasil gabungan
hasil_audio += audio_segment
# Mengembalikan hasil gabungan audio
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
return hasil_audio
Setelah meninjau kode pada file peta_nada.py, terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk memastikan bahwa kode dapat berfungsi dengan benar. Berikut beberapa perbaikan dan rekomendasi:
1. Penempatan logika if not file_nada
Baris yang bertugas menangani kasus ketika file nada tidak ditemukan seharusnya ditempatkan setelah pemilihan file_nada. Di kode yang Anda tuliskan, pengecekan ini berada di dalam blok logika sharp atau flat, sehingga menyebabkan kode berhenti sebelum sempat memeriksa keseluruhan simbol. Selain itu, ada beberapa baris kode yang tidak diperlukan dalam blok if tersebut.
2. Penanganan sharp (#) dan flat (b)
Pada logika sharp dan flat, tampaknya terdapat kesalahan pada struktur if dan elif yang mengakibatkan penanganan simbol flat (b) tidak dieksekusi dengan benar. Penanganan sharp dan flat seharusnya berada di luar kondisi penanganan biasa, tetapi tetap dalam iterasi loop.
3. Error Handling dengan messagebox
Penggunaan messagebox.showerror di dalam for loop dapat menyebabkan UI mengalami gangguan atau pesan error berulang kali jika ada lebih dari satu kesalahan dalam notasi. Sebaiknya tambahkan mekanisme untuk mengumpulkan kesalahan, lalu tampilkan setelah proses selesai.
4. Pengecekan Nilai Kosong
Ada beberapa kondisi di mana variabel file_nada tidak terinisialisasi jika tidak memenuhi syarat dalam penanganan sharp atau flat. Sebaiknya gunakan penanganan yang lebih robust untuk memastikan bahwa file_nada selalu diperiksa.
Berikut adalah versi kode yang sudah diperbaiki:
import os
from pydub import AudioSegment
from tkinter import messagebox
# Folder tempat file sampel nada berada
folder_nada = '/storage/emulated/0/proyekku/PanotanKeAudio/sampel_nada/'
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Pemetaan simbol ke file audio
peta_nada = {
'1\u1CDF': 'piano_C1.wav', '1-3': 'piano_C1.wav',
'2\u1CDF': 'piano_D1.wav', '2-3': 'piano_D1.wav',
'3\u1CDF': 'piano_E1.wav', '3-3': 'piano_E1.wav',
'4\u1CDF': 'piano_F1.wav', '4-3': 'piano_F1.wav',
'5\u1CDF': 'piano_G1.wav', '5-3': 'piano_G1.wav',
'6\u1CDF': 'piano_A1.wav', '6-3': 'piano_A1.wav',
'7\u1CDF': 'piano_B1.wav', '7-3': 'piano_B1.wav',
'1\u0324': 'piano_C2.wav', '1-2': 'piano_C2.wav',
'2\u0324': 'piano_D2.wav', '2-2': 'piano_D2.wav',
'3\u0324': 'piano_E2.wav', '3-2': 'piano_E2.wav',
'4\u0324': 'piano_F2.wav', '4-2': 'piano_F2.wav',
'5\u0324': 'piano_G2.wav', '5-2': 'piano_G2.wav',
'6\u0324': 'piano_A2.wav', '6-2': 'piano_A2.wav',
'7\u0324': 'piano_B2.wav', '7-2': 'piano_B2.wav',
'1\u1A18': 'piano_C3.wav', '1-1': 'piano_C3.wav',
'2\u1A18': 'piano_D3.wav', '2-1': 'piano_D3.wav',
'3\u1A18': 'piano_E3.wav', '3-1': 'piano_E3.wav',
'4\u1A18': 'piano_F3.wav', '4-1': 'piano_F3.wav',
'5\u1A18': 'piano_G3.wav', '5-1': 'piano_G3.wav',
'6\u1A18': 'piano_A3.wav', '6-1': 'piano_A3.wav',
'7\u1A18': 'piano_B3.wav', '7-1': 'piano_B3.wav',
'1': 'piano_C4.wav', '10': 'piano_C4.wav',
'2': 'piano_D4.wav', '20': 'piano_D4.wav',
'3': 'piano_E4.wav', '30': 'piano_E4.wav',
'4': 'piano_F4.wav', '40': 'piano_F4.wav',
'5': 'piano_G4.wav', '50': 'piano_G4.wav',
'6': 'piano_A4.wav', '60': 'piano_A4.wav',
'7': 'piano_B4.wav', '70': 'piano_B4.wav',
'1#': 'piano_C4_sharp.wav',
'2b': 'piano_D4_flat.wav',
'r': 'rest.wav', # Jeda (rest)
}
# Objek AudioSegment yang akan berisi gabungan audio
hasil_audio = AudioSegment.silent(duration=0)
for simbol in notasi:
file_nada = None
if simbol.endswith('#'):
# Tangani nada sharp
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + '#')
elif simbol.endswith('b'):
# Tangani nada flat
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + 'b')
elif simbol == 'r':
# Menambahkan 500ms jeda (rest)
hasil_audio += AudioSegment.silent(duration=500)
continue
else:
# Tangani notasi biasa
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if not file_nada:
messagebox.showerror("Notasi Error", f"Simbol '{simbol}' tidak dikenali.")
return None # Hentikan eksekusi jika simbol tidak dikenali
file_path = os.path.join(folder_nada, file_nada)
# Memuat file audio
try:
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
# Menambahkan ke hasil gabungan
hasil_audio += audio_segment
except Exception as e:
messagebox.showerror("File Error", f"Terjadi kesalahan saat memuat file '{file_nada}': {str(e)}")
return None
# Mengembalikan hasil gabungan audio
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
return hasil_audio
Perubahan Utama:
1. Posisi file_nada = None dipindahkan ke luar blok logika if sehingga setiap iterasi loop akan memastikan variabel ini tidak membawa nilai dari iterasi sebelumnya.
2. Penambahan pengecekan if not file_nada di luar seluruh logika sharp, flat, dan rest untuk memastikan bahwa kita hanya melanjutkan eksekusi jika file_nada ditemukan.
3. Try-except pada pemuatan file audio agar kesalahan dalam pemrosesan file dapat ditangani dengan baik.
4. Membatasi pesan messagebox.showerror hanya ketika terjadi kesalahan valid untuk menghindari pemberitahuan yang tidak diperlukan.
Dengan perubahan ini, kode seharusnya lebih stabil dan menangani berbagai kondisi kesalahan dengan lebih baik.
Ketika kita tuliskan nada 1 2 3 4 5 6 7 di partitur, lalu tombol Mainkan ditekan, maka muncul messagebox dengan pesan error: Simbol 1234567 tidak dikenal
Error tersebut disebabkan oleh cara penanganan notasi dalam kode, terutama karena Anda mengoper notasi dalam satu string panjang seperti '1234567', sedangkan kode Anda mencoba mencocokkan simbol individual satu per satu di dalam for simbol in notasi. Namun, karena pemetaan pada dictionary peta_nada hanya mengenali simbol-simbol tertentu yang terpisah, hasilnya simbol '1234567' tidak dikenali sebagai satu unit.
Untuk memperbaiki ini, Anda perlu memastikan bahwa notasi yang dimasukkan terdiri dari simbol-simbol terpisah, bukan string panjang tanpa spasi. Misalnya, '1 2 3 4 5 6 7' (dengan spasi di antara simbol-simbol) agar setiap simbol bisa dipetakan satu per satu. Berikut adalah langkah perbaikan yang bisa dilakukan:
1. Memisahkan simbol di dalam notasi
Pastikan notasi Anda dikirim dalam bentuk list atau string dengan pemisah yang jelas (misalnya, dengan spasi).
2. Perbaiki loop penanganan simbol
Untuk memastikan simbol diidentifikasi satu per satu, Anda dapat memecah string menjadi simbol individual sebelum memasukkannya ke dalam for loop.
Berikut contoh perbaikan kode:
def petakan_notasi_ke_audio(notasi):
# Memecah notasi menjadi simbol individual
simbol_list = notasi.split() # Misalnya, '1 2 3 4 5 6 7' menjadi ['1', '2', '3', '4', '5', '6', '7']
# Objek AudioSegment yang akan berisi gabungan audio
hasil_audio = AudioSegment.silent(duration=0)
for simbol in simbol_list:
if simbol.endswith('#'):
# Tangani nada sharp
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + '#')
elif simbol.endswith('b'):
# Tangani nada flat
nada_dasar = simbol[0] # Ambil angka nada dasar
file_nada = peta_nada.get(nada_dasar + 'b')
elif simbol == 'r':
# Menambahkan 500ms jeda (rest)
hasil_audio += AudioSegment.silent(duration=500)
continue
else:
# Tangani notasi biasa
file_nada = peta_nada.get(simbol)
if file_nada:
file_path = os.path.join(folder_nada, file_nada)
# Memuat file audio
audio_segment = AudioSegment.from_wav(file_path)
# Menambahkan ke hasil gabungan
hasil_audio += audio_segment
else:
# Jika simbol tidak dikenali
messagebox.showerror("Notasi Error", f"Simbol '{simbol}' tidak dikenali.")
return None # Hentikan eksekusi jika simbol tidak dikenali
# Mengembalikan hasil gabungan audio
hasil_audio.export("output_audio.wav", format="wav")
return hasil_audio
Penjelasan:
1. Pemecahan notasi: Kode simbol_list = notasi.split() memecah string notasi menjadi daftar simbol berdasarkan spasi. Jadi input '1 2 3 4 5 6 7' akan diproses sebagai simbol individual.
2. Pemeriksaan simbol: Setiap simbol diproses secara individual, dan jika tidak dikenali, pesan error akan muncul.
3. Pemetaan: Simbol yang valid akan dicari dalam dictionary peta_nada, lalu file audio yang sesuai akan dimainkan.
Dengan perbaikan ini, pastikan input notasi Anda berbentuk string yang dipisahkan oleh spasi, misalnya '1 2 3 4 5 6 7'. Jika Anda ingin menangani input tanpa spasi (misalnya '1234567'), Anda perlu menyesuaikan logika pemrosesan notasi agar dapat memecah string secara otomatis.
Jika kode isi file peta_nada.py dieksekusi, maka muncul pesan:
/data/user/0/ru.iiec.pydroid3/files/aarch64-linux-android/lib/python3.11/site-packages/pydub/utils.py:170: RuntimeWarning: Couldn't find ffmpeg or avconv - defaulting to ffmpeg, but may not work
warn("Couldn't find ffmpeg or avconv - defaulting to ffmpeg, but may not work", RuntimeWarning)
[Program finished]
Apakah pesan ini menyatakan sesuatu hal bahwa ada yang error
Pesan yang Anda terima:
/data/user/0/ru.iiec.pydroid3/files/aarch64-linux-android/lib/python3.11/site-packages/pydub/utils.py:170: RuntimeWarning: Couldn't find ffmpeg or avconv - defaulting to ffmpeg, but may not work
warn("Couldn't find ffmpeg or avconv - defaulting to ffmpeg, but may not work", RuntimeWarning)
bukan merupakan error yang menghentikan program, melainkan hanya peringatan (RuntimeWarning). Ini berarti Pydub, library yang Anda gunakan untuk memproses audio, tidak dapat menemukan FFmpeg atau avconv di sistem Anda.
Apa itu FFmpeg?
FFmpeg adalah perangkat lunak open-source yang digunakan untuk mengolah, mengubah format, dan memutar file audio/video. Pydub mengandalkan FFmpeg untuk melakukan operasi seperti konversi format audio.
Apakah ini masalah serius?
Jika FFmpeg tidak terinstal atau tidak ditemukan, beberapa fungsi audio seperti konversi format mungkin tidak akan berfungsi dengan baik. Namun, jika hanya memproses file WAV atau format yang sudah didukung langsung oleh Pydub, kemungkinan besar masih bisa berjalan tanpa masalah. Tetapi jika Anda berencana menggunakan format lain (seperti MP3, OGG, dll.), maka instalasi FFmpeg diperlukan.
Solusi
Untuk menghilangkan pesan ini dan memastikan program berjalan dengan benar, Anda perlu menginstal FFmpeg di sistem Anda. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Jika Anda menggunakan Pydroid 3 (Android):
Buka Pydroid 3, lalu masuk ke Pydroid 3 Terminal.
Ketik perintah berikut untuk menginstal FFmpeg:
pip install ffmpeg
Atau, Anda bisa mengunduh FFmpeg dari aplikasi Pydroid 3 di bagian pengaturan/setting jika ada opsi tersebut.
2. Jika menggunakan di komputer (Windows/Linux/Mac):
Windows:
1. Download FFmpeg dari situs resminya: https://ffmpeg.org/download.html
2. Ekstrak dan tambahkan lokasi bin dari folder FFmpeg ke dalam environment variables PATH.
Linux/Mac:
Anda bisa menginstal FFmpeg melalui package manager:
Di Ubuntu/Debian: sudo apt install ffmpeg
Di MacOS: brew install ffmpeg (jika menggunakan Homebrew)
Jika FFmpeg telah diinstal dan diatur dengan benar, pesan peringatan ini tidak akan muncul lagi dan program Anda akan bekerja dengan optimal.
Apakah modul ffmpeg tersebut perlu di import ke dalam file
Tidak, modul FFmpeg tidak perlu di-import secara eksplisit ke dalam file Python Anda. Pydub menggunakan FFmpeg sebagai backend untuk menangani berbagai operasi audio, jadi selama FFmpeg sudah terinstal di sistem, Pydub akan secara otomatis mendeteksi dan menggunakan FFmpeg di latar belakang.
Yang perlu Anda lakukan hanyalah memastikan bahwa FFmpeg sudah terinstal dan tersedia dalam PATH sistem Anda, sehingga Pydub dapat menemukannya tanpa memerlukan perintah import tambahan di dalam file Python Anda.
Jadi, Anda hanya perlu mengimpor Pydub seperti ini:
from pydub import AudioSegment
Kemudian Pydub akan menggunakan FFmpeg secara otomatis untuk operasi audio yang memerlukannya.
Bersambung ke:
MEMBUAT APPLIKASI PARTITUR NOTASI ANGKA KE AUDIO (Part-2)
Komentar
Posting Komentar
This Message