Langsung ke konten utama

PEMAKAIAN KODE UNICODE MUSICAL SYMBOL UNTUK SIMBOL SIMBOL NOTASI ANGKA LAGU

 PEMAKAIAN KODE UNICODE MUSICAL SYMBOL UNTUK SIMBOL SIMBOL NOTASI ANGKA LAGU


Bagaimana dengan applikasi UnicodePad


**UnicodePad** adalah aplikasi Android yang memungkinkan Anda mencari, menyalin, dan menggunakan karakter Unicode dari berbagai kategori, termasuk simbol musik, matematika, huruf khusus, dan banyak lagi. Aplikasi ini sangat berguna jika Anda perlu mencari kode Unicode untuk karakter atau simbol tertentu dan ingin menggunakannya dalam berbagai aplikasi, termasuk pemrograman atau pengeditan teks.

### Cara Kerja UnicodePad:

1. **Pencarian Karakter Unicode**:

   - Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk menjelajahi ribuan karakter Unicode.

   - Anda dapat mencari simbol yang ingin digunakan, seperti tanda **legato** atau karakter khusus lainnya, kemudian menyalin kode Unicode tersebut.

2. **Penggunaan Kode Unicode**:

   - Setelah menemukan simbol atau karakter yang diinginkan di UnicodePad, Anda bisa menyalin kode uniknya (misalnya: `\uXXXX`) atau simbol itu sendiri dan menggunakannya di dalam aplikasi Python atau aplikasi lainnya yang mendukung Unicode.  

3. **Salin dan Tempel Simbol**:

   - UnicodePad memungkinkan Anda menyalin simbol atau kode Unicode untuk ditempelkan ke aplikasi apa pun, termasuk editor teks, pemrograman, atau aplikasi grafik.


### Contoh Penggunaan UnicodePad untuk Tanda Legato:

1. **Cari Tanda Legato**:

   - Jika tanda legato tersedia sebagai karakter Unicode, Anda bisa mencarinya di UnicodePad. Jika tidak ada, Anda bisa menggunakan aplikasi font khusus seperti **FontForge** untuk membuatnya.


2. **Salin Kode Unicode**:

   - Setelah menemukan simbol yang diinginkan di UnicodePad, Anda dapat menyalin kode Unicodenya. Misalnya, jika tanda legato diwakili oleh kode `U+XXXX`, salin kode tersebut.


3. **Gunakan dalam Kode Python**:

   - Setelah memiliki kode Unicode, Anda dapat menggunakannya dalam kode Python seperti yang saya contohkan sebelumnya. Misalnya:


   ```python

   label = tk.Label(root, text="\uXXXX", font=custom_font)

   ```

   Di sini, `XXXX` adalah kode Unicode yang Anda temukan menggunakan UnicodePad.


### Kapan Menggunakan UnicodePad:

- UnicodePad berguna jika Anda ingin mengakses simbol Unicode dengan cepat tanpa harus menginstal atau membuat font khusus.

- Jika font simbol musik atau tanda legato sudah tersedia dalam Unicode, UnicodePad memudahkan Anda untuk menggunakannya tanpa membuat font baru.

- Namun, jika simbol tersebut tidak tersedia di UnicodePad, Anda masih perlu menggunakan aplikasi pembuat font seperti **FontForge** atau **FontLab** untuk membuat simbol kustom dalam format TTF, seperti yang sudah Anda lakukan untuk tanda legato.

### Kesimpulan:

- **UnicodePad** sangat berguna untuk menemukan karakter Unicode yang ada, tetapi jika Anda memerlukan simbol kustom yang tidak ada di Unicode (seperti tanda legato khusus Anda), Anda tetap perlu menggunakan aplikasi pembuat font.

- Setelah menemukan atau membuat simbol yang diinginkan, baik dengan UnicodePad atau aplikasi font, Anda bisa menggunakannya di dalam kode pemrograman Python atau aplikasi lainnya.


Kode untuk simbol legato adalah U+035D. Apakah kode berikut bisa dimasukkan ke isi file partitur_notasi_angka.py:

import tkinter as tk

from tkinter import font


# Fungsi untuk memasukkan simbol legato

def insert_symbol():

    # Membuat jendela tkinter

    root = tk.Tk()

    

    # Load font legato.ttf

    font_path = "legato.ttf"  # Sesuaikan dengan path file legato.ttf

    legato_font = font.Font(root, file=font_path, size=30)  # Set size sesuai kebutuhan

    

    # Label untuk menampilkan simbol legato

    label = tk.Label(root, text="\u002A", font=legato_font)  # Ganti "\u002A" dengan unicode simbol legato

    label.pack(pady=20)

    

    root.mainloop()


# Memanggil fungsi

insert_symbol()


Kodenya hampir benar, tapi perlu beberapa penyesuaian. Jika simbol legato memiliki kode Unicode `U+035D`, Anda harus menggunakan kode Unicode tersebut pada argumen `text` di `tk.Label`. Selain itu, `tkinter` tidak memiliki dukungan langsung untuk file font `.ttf` yang dimuat dari sistem file, jadi cara termudah adalah memastikan font `legato.ttf` sudah terinstal secara benar di sistem atau menggunakan Unicode langsung tanpa perlu file font khusus.


Berikut adalah cara yang tepat untuk menggunakan Unicode `U+035D` (simbol legato) dalam `tkinter`:


### Perbaikan Kode:

```python

import tkinter as tk

from tkinter import font


# Fungsi untuk memasukkan simbol legato

def insert_symbol():

    # Membuat jendela tkinter

    root = tk.Tk()

    

    # Mengatur ukuran font (tidak memerlukan .ttf jika hanya menggunakan Unicode)

    custom_font = font.Font(root, size=30)  # Set size sesuai kebutuhan

    

    # Label untuk menampilkan simbol legato

    label = tk.Label(root, text="\u035D", font=custom_font)  # U+035D adalah unicode legato

    label.pack(pady=20)

    

    root.mainloop()


# Memanggil fungsi

insert_symbol()

```


### Penjelasan:

1. **Unicode `U+035D`**: `\u035D` adalah kode Unicode untuk simbol legato. Anda bisa langsung menggunakan Unicode ini di parameter `text`.

   

2. **Tidak perlu file `.ttf`**: Jika Anda hanya ingin menggunakan Unicode standar seperti `U+035D`, tidak perlu memuat font `.ttf` secara manual. Simbol Unicode tersebut seharusnya didukung oleh banyak font default di sistem. 


3. **Font Size**: `font.Font()` digunakan untuk mengatur ukuran font, dan ini mempengaruhi seberapa besar simbol legato akan ditampilkan.


### Jika Tetap Ingin Menggunakan `legato.ttf`:

Jika Anda tetap ingin menggunakan font khusus seperti `legato.ttf`, Anda harus memuat font tersebut ke dalam sistem dan memastikan bahwa sistem dapat mengenali dan menggunakannya. `tkinter` sendiri tidak mendukung loading `.ttf` secara langsung seperti pada beberapa framework lain.


Jika `legato.ttf` sudah terpasang di sistem, Anda bisa mengganti font name dengan nama font yang dikenali oleh sistem:


```python

legato_font = font.Font(root, family="NamaFontLegato", size=30) 

```

Namun, cara paling mudah adalah menggunakan Unicode langsung, seperti yang saya tunjukkan pada contoh pertama.


Apakah kode ini benar atau salah:

import tkinter as tk

from tkinter import filedialog, messagebox

from tkinter import font

from PIL import Image, ImageDraw, ImageFont


# Setup UI

root = tk.Tk()

root.geometry("690x1390")

root.title("Pertitur Notasi Angka dengan Font Khusus")


# Membuat frame untuk partitur

frame = tk.Frame(root)

frame.pack(fill=tk.BOTH, expand=True, padx=10, pady=10)


# Fungsi untuk memasukkan simbol notasi yang dipilih ke partitur

def insert_symbol(symbol):

    output_text.insert(tk.INSERT, symbol)


# Simbol notasi yang akan digunakan

symbol_options = [

    ".", "..", "..." , "|", "||", ":||", "/", "\\", "-", "(", ")", "G", "'",

    "0", "♯", "♭", "𝄢"  # Simbol-simbol notasi lainnya bisa ditambahkan

]


# Membuat kotak untuk tombol simbol notasi

symbol_frame = tk.Frame(frame)

symbol_frame.grid(row=0, column=0, columnspan=3, padx=10, pady=10)


# Label instruksi simbol

symbol_label = tk.Label(symbol_frame, text="Simbol Notasi Angka:")

symbol_label.grid(row=0, column=0, columnspan=6, pady=(0, 5))


# Loop untuk membuat tombol untuk setiap simbol

for i, symbol in enumerate(symbol_options):

    button = tk.Button(symbol_frame, text=symbol, width=4, command=lambda s=symbol: insert_symbol(s))

    button.grid(row=1 + i // 6, column=i % 6, padx=5, pady=5)


# Fungsi untuk menampilkan partitur dengan indentasi

def show_partitur():

    output_text.delete(1.0, tk.END)  # Menghapus teks sebelumnya

    output_text.insert(tk.END, "\nPartitur Notasi Angka :\n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Judul Lagu   : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Nada Dasar   : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Tanda Birama : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Pencipta     : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Arranger     : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, "\nArah/Arus Musik :\n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, "Tempo (BPM)     :\n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, " \n \n", "indent")


# Fungsi untuk menyimpan perubahan

def save_partitur():

    edited_text = output_text.get(1.0, tk.END).strip()

    file_path = filedialog.asksaveasfilename(defaultextension=".txt", filetypes=[("Text Files", "*.txt")])

    if file_path:

        try:

            with open(file_path, 'w') as file:

                file.write(edited_text)

            messagebox.showinfo("Sukses", "Partitur berhasil disimpan.")

        except Exception as e:

            messagebox.showerror("Error", f"Gagal menyimpan partitur: {e}")


# Fungsi untuk mempastekan data dari temp_gn_value.txt ke output_text

def paste_gn():

    try:

        with open("temp_gn_value.txt", "r") as temp_file:

            gn_value = temp_file.read()

        output_text.insert(tk.END, gn_value)

    except FileNotFoundError:

        output_text.insert(tk.END, "Tidak ada data yang dicopy.")


# Tombol untuk menampilkan partitur

show_button = tk.Button(frame, text="Tampil Partitur", bg="grey", fg="white", command=show_partitur)

show_button.grid(row=7, column=0, padx=5, pady=10)


# Tombol untuk mem-paste gugus nada ke output_text

paste_gn_button = tk.Button(frame, text="Paste Gn", bg="grey", fg="white", command=paste_gn)

paste_gn_button.grid(row=7, column=1, padx=5, pady=5)


# Tombol untuk menyimpan partitur

save_button = tk.Button(frame, text="Simpan Partitur", bg="grey", fg="white", command=save_partitur)

save_button.grid(row=7, column=2, padx=5, pady=10)


# Label instruksi di atas output_text

instruksi_label = tk.Label(frame, text="Partitur Notasi Angka (Edit di bawah sini):")

instruksi_label.grid(row=8, column=0, padx=5, pady=5)


# Output text box yang bisa di-edit oleh user

output_text = tk.Text(frame, height=15, width=64, wrap=tk.NONE)  # wrap=tk.NONE untuk mendukung scroll horizontal

output_text.grid(row=9, column=0, columnspan=3, padx=10, pady=10)


# Tambahkan tag untuk indentasi di output_text

output_text.tag_configure("indent", lmargin1=40, lmargin2=40)  # lmargin1 untuk baris pertama, lmargin2 untuk baris berikutnya


# Scrollbar khusus untuk Text Box (output_text)

text_scrollbar_y = tk.Scrollbar(frame, orient=tk.VERTICAL, command=output_text.yview)

output_text.configure(yscrollcommand=text_scrollbar_y.set)

text_scrollbar_y.grid(row=9, column=3, sticky='ns')


text_scrollbar_x = tk.Scrollbar(frame, orient=tk.HORIZONTAL, command=output_text.xview)

output_text.configure(xscrollcommand=text_scrollbar_x.set)

text_scrollbar_x.grid(row=10, column=0, columnspan=3, sticky='ew')


# Fungsi untuk memasukkan simbol legato

def insert_symbol():

    # Membuat jendela tkinter

    root = tk.Tk()

    

    # Mengatur ukuran font (tidak memerlukan .ttf jika hanya menggunakan Unicode)

    custom_font = font.Font(root, size=30)  # Set size sesuai kebutuhan

    

    # Label untuk menampilkan simbol legato

    label = tk.Label(root, text="\u035D", font=custom_font)  # U+035D adalah unicode legato

    label.pack(pady=20)

    

    root.mainloop()


# Memanggil fungsi

insert_symbol()


Kodenya terlihat cukup baik, tetapi ada beberapa masalah kecil dan duplikasi yang perlu diperbaiki agar aplikasi dapat berjalan dengan benar. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:


### Masalah:

1. **Duplikasi Fungsi `insert_symbol`**: Anda memiliki dua fungsi `insert_symbol`, satu untuk memasukkan simbol umum ke dalam partitur, dan satu lagi untuk memasukkan simbol legato. Nama fungsi harus berbeda atau disesuaikan untuk menghindari konflik.

   

2. **`root.mainloop()`** pada **fungsi `insert_symbol` kedua**: Dalam aplikasi tkinter, `root.mainloop()` hanya perlu dipanggil sekali, biasanya di akhir program untuk menjalankan loop utama. Anda sudah memanggil `root.mainloop()` sebelumnya, jadi memanggilnya lagi dalam fungsi `insert_symbol` yang kedua akan menyebabkan konflik dengan loop utama tkinter.


3. **Penggunaan Unicode `U+035D`**: Jika simbol legato Unicode `U+035D` adalah yang Anda butuhkan, maka seharusnya tidak perlu membuat window baru (`tk.Tk`) hanya untuk simbol tersebut. Anda bisa memasukkan simbol legato langsung ke dalam `Text` widget, seperti simbol notasi lainnya.


4. **Pengaturan scrollbar**: Scrollbar untuk `output_text` sudah benar, tetapi pastikan bahwa elemen lain di grid tidak menutupi scrollbar tersebut.


### Perbaikan Kode:


1. **Gabungkan fungsi `insert_symbol` menjadi satu untuk menangani semua simbol**.

2. **Buang `root.mainloop()` yang berlebihan**.

3. **Masukkan simbol Unicode legato langsung ke dalam `Text` widget**.


### Kode yang Diperbaiki:

```python

import tkinter as tk

from tkinter import filedialog, messagebox

from tkinter import font

from PIL import Image, ImageDraw, ImageFont


# Setup UI

root = tk.Tk()

root.geometry("690x1390")

root.title("Partitur Notasi Angka dengan Font Khusus")


# Membuat frame untuk partitur

frame = tk.Frame(root)

frame.pack(fill=tk.BOTH, expand=True, padx=10, pady=10)


# Fungsi untuk memasukkan simbol notasi yang dipilih ke partitur

def insert_symbol(symbol):

    output_text.insert(tk.INSERT, symbol)


# Simbol notasi yang akan digunakan

symbol_options = [

    ".", "..", "...", "|", "||", ":||", "/", "\\", "-", "(", ")", "G", "'",

    "0", "♯", "♭", "𝄢", "\u035D"  # Simbol legato menggunakan Unicode U+035D

]


# Membuat kotak untuk tombol simbol notasi

symbol_frame = tk.Frame(frame)

symbol_frame.grid(row=0, column=0, columnspan=3, padx=10, pady=10)


# Label instruksi simbol

symbol_label = tk.Label(symbol_frame, text="Simbol Notasi Angka:")

symbol_label.grid(row=0, column=0, columnspan=6, pady=(0, 5))


# Loop untuk membuat tombol untuk setiap simbol

for i, symbol in enumerate(symbol_options):

    button = tk.Button(symbol_frame, text=symbol, width=4, command=lambda s=symbol: insert_symbol(s))

    button.grid(row=1 + i // 6, column=i % 6, padx=5, pady=5)


# Fungsi untuk menampilkan partitur dengan indentasi

def show_partitur():

    output_text.delete(1.0, tk.END)  # Menghapus teks sebelumnya

    output_text.insert(tk.END, "\nPartitur Notasi Angka :\n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Judul Lagu   : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Nada Dasar   : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Tanda Birama : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Pencipta     : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, f"Arranger     : \n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, "\nArah/Arus Musik :\n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, "Tempo (BPM)     :\n", "indent")

    output_text.insert(tk.END, " \n \n", "indent")


# Fungsi untuk menyimpan perubahan

def save_partitur():

    edited_text = output_text.get(1.0, tk.END).strip()

    file_path = filedialog.asksaveasfilename(defaultextension=".txt", filetypes=[("Text Files", "*.txt")])

    if file_path:

        try:

            with open(file_path, 'w') as file:

                file.write(edited_text)

            messagebox.showinfo("Sukses", "Partitur berhasil disimpan.")

        except Exception as e:

            messagebox.showerror("Error", f"Gagal menyimpan partitur: {e}")


# Fungsi untuk mem-paste data dari temp_gn_value.txt ke output_text

def paste_gn():

    try:

        with open("temp_gn_value.txt", "r") as temp_file:

            gn_value = temp_file.read()

        output_text.insert(tk.END, gn_value)

    except FileNotFoundError:

        output_text.insert(tk.END, "Tidak ada data yang dicopy.")


# Tombol untuk menampilkan partitur

show_button = tk.Button(frame, text="Tampil Partitur", bg="grey", fg="white", command=show_partitur)

show_button.grid(row=7, column=0, padx=5, pady=10)


# Tombol untuk mem-paste gugus nada ke output_text

paste_gn_button = tk.Button(frame, text="Paste Gn", bg="grey", fg="white", command=paste_gn)

paste_gn_button.grid(row=7, column=1, padx=5, pady=5)


# Tombol untuk menyimpan partitur

save_button = tk.Button(frame, text="Simpan Partitur", bg="grey", fg="white", command=save_partitur)

save_button.grid(row=7, column=2, padx=5, pady=10)


# Label instruksi di atas output_text

instruksi_label = tk.Label(frame, text="Partitur Notasi Angka (Edit di bawah sini):")

instruksi_label.grid(row=8, column=0, padx=5, pady=5)


# Output text box yang bisa di-edit oleh user

output_text = tk.Text(frame, height=15, width=64, wrap=tk.NONE)  # wrap=tk.NONE untuk mendukung scroll horizontal

output_text.grid(row=9, column=0, columnspan=3, padx=10, pady=10)


# Tambahkan tag untuk indentasi di output_text

output_text.tag_configure("indent", lmargin1=40, lmargin2=40)  # lmargin1 untuk baris pertama, lmargin2 untuk baris berikutnya


# Scrollbar khusus untuk Text Box (output_text)

text_scrollbar_y = tk.Scrollbar(frame, orient=tk.VERTICAL, command=output_text.yview)

output_text.configure(yscrollcommand=text_scrollbar_y.set)

text_scrollbar_y.grid(row=9, column=3, sticky='ns')


text_scrollbar_x = tk.Scrollbar(frame, orient=tk.HORIZONTAL, command=output_text.xview)

output_text.configure(xscrollcommand=text_scrollbar_x.set)

text_scrollbar_x.grid(row=10, column=0, columnspan=3, sticky='ew')


# Loop utama aplikasi tkinter

root.mainloop()

```


### Penjelasan:

1. **`insert_symbol()`** sekarang menangani semua simbol, termasuk Unicode legato, dengan menggunakan kode Unicode `\u035D` langsung.

2. **Tidak ada `root.mainloop()` berlebih**. Loop utama hanya dipanggil sekali di akhir.

3. **Sistem Grid**: Penempatan elemen sudah benar dengan grid untuk menjaga layout.

4. **Scrollbars**: Scrollbars sudah dikonfigurasi dengan benar untuk text box yang bisa di-scroll secara vertikal dan horizontal.


Apakah simbol dua titik (..) yang dibuat dari karakter titik + titik (dua buah titik), dan simbol tiga titik (...) yang dibuat dari karakter titik + titik + titik (tiga buah titik) bisa dibenarkan untuk simbol simbol notasi angka lagu, ataukah mesti harus terhitung satu karakter tanda dua titik atau tiga titik tersebut


Pada notasi angka lagu, penggunaan simbol seperti dua titik (..) dan tiga titik (...) dapat diterima jika tujuannya adalah untuk memudahkan penulisan atau penyuntingan di program yang sedang dibuat. 


Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:


1. **Penggunaan Simbol Tunggal vs Simbol Kombinasi:**

   - Jika **dua titik (..) atau tiga titik (...)** yang dibuat dari karakter terpisah sudah memenuhi kebutuhan notasi musik, hal ini bisa digunakan, terutama untuk keperluan antarmuka pengguna atau representasi visual.

   - Jika standar musik atau font notasi angka yang digunakan memerlukan **karakter khusus** yang benar-benar mencerminkan satu simbol dua titik atau tiga titik sebagai **satu kesatuan**, sebaiknya gunakan karakter atau font yang mendukung simbol tersebut dalam satu entitas.


2. **Keselarasan dengan Standar Notasi Musik:**

   - Apabila notasi angka lagu memiliki standar khusus yang memerlukan simbol dua titik atau tiga titik dalam bentuk **karakter tunggal** (misalnya, Unicode atau font musik khusus), sebaiknya memastikan bahwa font atau sistem tersebut benar-benar menyediakan karakter tunggal yang sesuai.

   - Dalam beberapa font musik atau font notasi, mungkin terdapat simbol khusus untuk dua atau tiga titik (mirip elipsis "…" dalam Unicode). Ini lebih efisien jika simbol tersebut tersedia, karena satu karakter akan lebih mudah diproses dibandingkan beberapa karakter yang terpisah.


3. **Visualisasi di Aplikasi:**

   - Jika simbol titik tersebut tidak mempengaruhi makna musikal dan hanya digunakan untuk tampilan, dua atau tiga titik yang ditulis sebagai karakter terpisah tidak menjadi masalah besar.

   - Namun, jika titik tersebut memiliki makna khusus dalam notasi angka, misalnya menunjukkan jeda atau perubahan nada tertentu, lebih baik menggunakan standar yang sudah diakui.


Kesimpulannya, **boleh saja** menggunakan kombinasi titik-titik tersebut, tetapi jika ada standar atau simbol khusus yang lebih tepat dan sesuai dengan konvensi notasi angka lagu, lebih baik menggunakan karakter tersebut agar lebih konsisten dan mudah diproses di berbagai aplikasi atau alat notasi.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemograman R Studio

  Metode Numerik Menggunakan R Pengantar Gambaran Isi Buku Cara Berkontribusi dalam Buku Ini Ucapan Terima Kasih Lisensi 1  Bahasa Pemrograman R 1.1  Sejarah R 1.2  Fitur dan Karakteristik R 1.3  Kelebihan dan Kekurangan R 1.4  RStudio 1.5  Menginstall R dan RStudio 1.6  Working Directory 1.6.1  Mengubah Lokasi Working Directory 1.6.2  Mengubah Lokasi Working Directory Default 1.7  Memasang dan Mengaktifkan Paket R 1.8  Fasilitas Help 1.8.1  Mencari Help dari Suatu Perintah Tertentu 1.8.2  General Help 1.8.3  Fasilitas Help Lainnya 1.9  Referensi 2  Kalkulasi Menggunakan R 2.1  Operator Aritmatik 2.2  Fungsi Aritmetik 2.3  Operator Relasi 2.4  Operator Logika 2.5  Memasukkan Nilai Kedalam Variabel 2.6  Tipe dan Struktur Data 2.7  Vektor 2.7.1  Membuat vektor 2.7.2  Missing Values 2.7.3  Subset Pada Vektor 2.7.4  Operasi Matematis Menggunakan Vektor ...

MIGRASI DATABASE DARI SQLite KE MySQL (Part-1)

  MIGRASI DATABASE DARI SQLite KE MySQL (Part-1) Pemakaian yang mana lebih baik dalam membuat database_musik di mysql atau Exel yang cell Cell pada tabel dilakukan operasi fungsi logika matematika. Untuk keperluan membuat database atau tabel yang memerlukan operasi logika atau matematika, seperti yang Anda sebutkan, MySQL jauh lebih baik dibandingkan Excel. Berikut adalah beberapa alasan mengapa MySQL lebih disarankan: 1. **Kapasitas dan Skalabilitas**: MySQL dapat menangani jumlah data yang jauh lebih besar daripada Excel. Ini penting jika Anda berencana untuk menyimpan banyak data atau melakukan operasi yang kompleks di atas data tersebut. 2. **Kekuatan dan Kinerja**: MySQL dirancang khusus untuk memproses query dan operasi basis data dengan cepat. Ini termasuk operasi matematika, logika, dan agregasi data yang umum dilakukan dalam aplikasi. 3. **Fleksibilitas Struktur**: Dalam MySQL, Anda dapat dengan mudah menentukan struktur tabel yang kompleks dan melakukan kueri yang lebih r...

Cara Menjadi Pengembang Front End – Keterampilan Front End Web Dev

  Menyumbangkan Belajar coding —  kurikulum 3.000 jam gratis 10 JUNI 2022 / #PENGEMBANGAN UJUNG DEPAN Bagaimana Menjadi Pengembang Front End – Keterampilan Front End Web Dev Joel Olawanle Beberapa profesional dengan bayaran tertinggi di dunia adalah pengembang front-end.  Mereka menggunakan pengetahuan dan bakat mereka untuk merancang situs web yang menarik dan ramah pengguna. Pengembang front-end tidak memerlukan gelar atau sertifikat sekolah untuk bekerja.  Sebaliknya, mereka harus memahami dasar-dasar pengembangan front-end, bahasa pemrograman, dan kerangka kerja pengembangan front-end. Dalam panduan ini, Anda akan belajar bagaimana menjadi pengembang front end dengan terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan pengembangan front end, keterampilan teknis dan soft skill yang diperlukan, bahasa dan kerangka kerja yang tersedia, dan beberapa langkah untuk memulai. Seorang pengembang front-end di Amerika Serikat dapat memperoleh rata-rata $86,178 per tahun, menu...